kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Kembangkan mobile payment, BI ajak bicara operator seluler


Senin, 27 Desember 2010 / 13:46 WIB
Kembangkan mobile payment, BI ajak bicara operator seluler


Reporter: Ruisa Khoiriyah |

HONGKONG. Rencana Bank Indonesia (BI) menggalakkan mobile payment dengan memanfaatkan jaringan telepon seluler sudah menjadi salah satu agenda penting dalam cetak biru kebijakan sistem pembayaran. BI mengaku sudah mengajak bicara beberapa perusahaan telekomunikasi alias operator seluler di tanah air terkait proyek yang diperkirakan bisa terbangun tahun 2015 tersebut.

Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan Sistem Pembayaran BI Aribowo menuturkan, pembicaraan dengan para operator ponsel tanah air sifatnya masih sosialisasi awal. "Kami diskusi saja sebagai pendahuluan tentang rencana-rencana pengembangan mobile payment ke depan," jelasnya kepada KONTAN.

Karena sifatnya baru diskusi awal, belum terlahir suatu kesepakatan khusus. Aribowo menuturkan, pada prinsipnya nanti BI akan memberikan standarisasi tertentu jika ada operator seluler yang tertarik ikut mengembangkan mobile payment. "Misalnya, kesediaan mereka untuk memiliki bank kustodian," jelasnya.

Dalam diskusi awal tersebut, Aribowo menilai karakter para pelaku industri seluler dan pelaku industri di Indonesia secara umum masih sulit diajak bersinergi di antara sesamanya. "Kebanyakan masih cenderung eksklusif atau menjadi penyelenggara sendiri. Padahal kalau bergabung atau bersinergi, malah lebih menguntungkan," paparnya. Sinergi dalam sisi infrastruktur sebagai contoh.

Bila para operator ponsel bersinergi dalam infrastruktur, maka jangkauan layanan bisa lebih luas. "Prinsipnya itu membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan di sistem pembayaran. Ini akan bawa multiplier effect yang besar," jelas Aribowo.

Semakin banyak uang yang bisa dihimpun dalam sistem perbankan, secara teori hal tersebut ia yakini bisa membantu pendanaan bank yang kelak bisa disalurkan kembali ke masyarakat lewat kredit. "Tapi ini kan masih awal, ke depan saya kira akan industri akan melihat juga kesana," harap Aribowo.

Sejauh ini, penyelenggara mobile payment via ponsel di Indonesia memang masih sedikit. Yang cukup dikenal publik setidaknya baru dua nama yakni T-Cash milik Telkomsel dan Mobile Wallet milik Indosat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×