kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian BUMN beberkan penyebab pelaporan kasus Jiwasraya ke Kejaksaan Agung


Jumat, 22 November 2019 / 16:58 WIB
Kementerian BUMN beberkan penyebab pelaporan kasus Jiwasraya ke Kejaksaan Agung
ILUSTRASI. Stan perusahaan Asuransi Jiwasraya, saat pameran pasar keuangan rakyat di Jakarta (21/12).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mempunyai alasan tersendiri kenapa kasus Asuransi Jiwasraya akhirnya dilimpahkan ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pelaporan tersebut untuk membuktikan adanya indikasi fraud pada pengelolaan investasi Jiwasraya. Maka itu, pihaknya meminta Kejaksaan untuk memeriksa.

Baca Juga: Siap dilego, valuasi Jiwasraya Putra tembus Rp 9 Triliun

“Makanya kami ke Kejaksaan untuk mencari dan melihat masalah ini bagaimana. Tapi manajemen baru cukup terbuka dan respek untuk memperbaiki kinerja Jiwasraya,” terang Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/11).

Namun Arya belum mau mengungkapkan siapa saja sanksi-sanksi yang telah dipanggil oleh Kejagung karena masih mempelajari kasus ini. Ia juga belum bisa memastikan apakah kasus ini juga menyeret perusahaan broker dan sekuritas yang mengurusi dana investasi Jiwasraya.

“Itu yang saya tidak tahu yang investasi ke Jiwasraya siapa saja,” tambahnya.

Baca Juga: Cemas Gara-Gara Kelakuan Oknum, Investor Asing Makin Getol Menggelar Aksi Jual

Kamis (7/11), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Jiwasraya mengadakan rapat dengar pendapat tertutup. Dalam rapat tersebut terungkap bahwa Jiwasraya membutuhkan dana Rp 32,89 triliun agar rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) sesuai ketentuan, yakni 120%.

Berdasarkan salinan RDP yang dibacakan Hexana, ada empat alternatif penyelamatan Jiwasraya. Pertama, mencari strategic partner yang dapat menghasilkan dana Rp 5 triliun.

Baca Juga: Asing jual kepemilikan saham hingga Rp 1,28 triliun dalam sepekan, ini kata analis

Kedua, holding asuransi senilai Rp 7 triliun. Ketiga, skema finansial reasuransi senilai Rp 1 triliun. Keempat, sumber dana lain dari pemegang saham Rp 19,89 triliun.

Menurut Hexana, pemenuhan solvabilitas berupa aksi korporasi bersama pemegang saham itu dan di luar skema bailout atau pemberian dana secara langsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×