Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana bergabungnya unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan PT Bank Muamalat Tbk telah mendapat titik terang. Kementerian BUMN pun membenarkan bahwa saat ini pembicaraan untuk penggabungan tersebut sedang berlangsung.
Menteri BUMN Erick Thohir bilang bahwa pihaknya sudah bertemu dengan pemegang saham Bank Muamalat, yakni Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Menteri Agama untuk merealisasikan aksi tersebut. Harapannya, keduanya menjadi bank syariah besar di Indonesia.
“Kalau semuanya lancar, Maret 2024 bisa selesai,” ujarnya, Selasa (19/12)
Erick bilang gabungan antara BTN Syariah dan Bank Muamalat akan menjadi alternatif bank syariah dengan kemungkinan aset bisa masuk dalam 16 besar secara global. Tentu, ini juga bisa mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya pemain besar bank syariah di Indonesia.
Baca Juga: Bank BTN Dorong Pengembang Bangun Rumah Subsidi Berkualitas
“Financial syariah itu untuk saat ini sesuatu yang menarik,” ujarnya.
Sebelumnya, BTN konfirmasi sudah mengirimkan surat ketertarikannya untuk mengakuisisi saham bank lain. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan setidaknya ada dua bank yang telah dikirimi surat sejak awal November 2023.
Hanya saja, Lebih lanjut pihaknya belum dapat memberitahukan nama dari bank yang dibidik tersebut mengingat belum ada proses deal dari pihak masing-masing bank.
Adapun terkait proses akuisisi tersebut, Nixon memperkirakan akan rampung pada April sampai Juni 2024 mendatang, mengingat taksiran waktu yang dibutuhkan sekitar 2 sampai 3 bulan untuk proses administrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News