Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) mendorong Koperasi Unit Desa (KUD) kembali membangun kemitraan dengan Perum Bulog dalam pengadaan gabah atau beras dari tingkat petani. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam pengadaan stok beras nasional.
Dengan meningkatkan peran koperasi pada pengadaan gabah atau beras selaku Mitra Kerja Pengadaan Dalam Negeri (MKP DN) Perum Bulog akan membuat pendistribusian beras menjadi lebih mudah.
"Koperasi harus diberdayakan kembali, di-reengineering kembali agar kita bisa mengembalikan lagi kepada fungsinya,” kata Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta dalam acara temu konsultasi dengan KUD Jawa Tengah dan Perum Bulog, melalui siaran pers, Jumat (16/3).
Wayan menegaskan masih banyak koperasi yang menyerap gabah petani, belum menjalin kerja sama dengan Bulog. Selama ini gabah atau beras yang dibeli dari petani, langsung dijual kembali oleh koperasi kepada pedagang.
Pada kegiatan temu konsultasi dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara 11 KUD yang bergerak di bidang pangan dengan enam Kepala Sub Divre Perum Bulog yang berada di Jawa Tengah.
Ke 11 KUD tersebut adalah PUSKUD Jawa Tengah, KUD Pringgodani Kab. Demak, KUD Anugerah Kab. Grobogan, KUD Sri Rahayu Kab. Purworejo, KUD Bayan Kab. Purworejo, KUD Patikraja Kab. Banyumas, KUD Tani Maju Kab. Banyumas, KUD Karya Handayani Kab. Kebumen, KUD Kramat Kab. Tegal, KUD Tani Jaya Kab. Blora, dan KUD Masaran Kab. Sragen.
"Melalui penandatangan MOU tersebut, diharapkan KUD segera mempersiapkan diri untuk menjadi pemasok beras ke Bulog. Karena rata-rata koperasi tersebut bisa menyetorkan beras ke Bulog 500-700 ton per tahun. Itu jumlah yang potensial untuk meningkatkan stok beras nasional," kata Wayan.
Di samping itu, Bulog akan melakukan pembinaan agar beras yang disetorkan ke Bulog dapat memenuhi standar yang ditetapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News