kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Keputusan ambil alih Bank Neo Commerce (BBYB) oleh Akulaku pada awal Oktober


Selasa, 21 September 2021 / 11:28 WIB
Keputusan ambil alih Bank Neo Commerce (BBYB) oleh Akulaku pada awal Oktober
ILUSTRASI. Karyawan dan karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada Senin (20/9) mengagendakan untuk mengesahkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali Bank Neo Commerce. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengambilalihan yang diatur dalam POJK No.41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum.

Namun, pengesahan ini harus tertunda karena rapat belum mencapai kuorum. Kuorum yang dibutuhkan untuk mengesahkan status pengendali ini adalah 75%. Sedangkan dalam rapat yang kemarin berlangsung dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 73,47%,atau  kurang 1,53%. Oleh sebab itu, bank dengan kode saham BBYB ini memutuskan untuk menunda dan akan mengadakan RUPSLB lanjutan pada awal Oktober 2021.

“RUPSLB yang diadakan kemarin belum kuorum, sehingga pengesahan Akulaku Silvrr Indonesia harus ditunda sampai RUPSLB lanjutan yang akan diadakan awal Oktober. Kami sangat berterima kasih kepada publik, rekan-rekan media, dan para pemegang saham yang sudah mengikuti rapat ini, dan kami berharap pengesahan ini akan segera terjadi di RUPSLB selanjutnya,” tutur Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan dalam pernyataan resmi pada Selasa (21/9). 

Baca Juga: Pengambilalihan Bank Neo Commerce (BBYB) oleh Akulaku tertunda, ini alasannya

Sebelumnya, per 26 Juli 2021 Bank Neo Commerce telah mendapatkan izin dari OJK dengan nomor SR-16/PB.1/2021 perihal Rencana Pengambilalihan Saham Bank Neo Commerce oleh Akulaku Silvrr Indonesia. 

Selain itu, RUPSLB telah menyetujui penambahan modal dasar Bank Neo menjadi Rp`3 triliun dari sebelumnya Rp 1,5 triliun. Persetujuan para pemegang saham untuk mempercepat pertumbuhan BBYB pada kuartal akhir 2021. 

Dengan disetujuinya peningkatan modal dasar Bank Neo ini, maka terjadi perubahan modal dasar dari semula 15 miliar saham senilai Rp 1,5 triliun menjadi sebanyak 30 miliar saham senilai Rp 3 triliun dengan nominal Rp 100 per saham. 

Baca Juga: Menjelang akhir tahun, bank-bank kecil akan marak berburu modal di pasar saham

Tjandra bilang tujuan perubahan modal dasar Bank Neo Commerce sejalan dengan rencana penambahan modal disetor Bank Neo guna memenuhi POJK tentang pemenuhan modal minimum bank. Juga untuk mengembangkan ekspansi usaha kami untuk menunjang akselerasi kami sebagai bank digital ke depannya. 

“Sejak melakukan soft launching pada Maret 2021, pertumbuhan jumlah nasabah BNC sangat tinggi yang kini mencapai lebih dari tujuh juta nasabah. Kepercayaan ini merupakan tanggung jawab besar bagi kami dan karenanya kami sangat serius dalam merencanakan kesiapan bisnis dan juga ekspansi usaha perusahaan seiring dengan upaya kami menjadi bank digital terdepan bagi masyarakat,” pungkas Tjandra. 

Baca Juga: Tertarik dengan saham bank digital? Simak rekomendasi analis berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×