kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Kerja sama KAI dengan Aqua terhadang infrastruktur


Jumat, 13 April 2012 / 15:15 WIB
Kerja sama KAI dengan Aqua terhadang infrastruktur
ILUSTRASI. PT Malindo Feedmill. Foto: malindofeedmill.com


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana kerja sama PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan PT Aqua Golden Missisipi (Aqua) terhadang infrastruktur kereta api yang tak memadai. Semula, kedua perusahaan berniat untuk bekerja sama mendistribusikan air minum produksi Aqua dari Sukabumi ke Jakarta lewat jalur kereta api.

Namun apa daya, fasilitas rel dan infrastruktur kereta api milik PT KAI tidak sesuai untuk angkutan barang. Jika digunakan untuk angkutan barang, jalur kereta api Sukabumi-Jakarta itu harus di revitalisasi, termasuk penambahan rel baru. Namun, proses revitalisasi dan penambahan rel ini membutuhkan pendanaan yang besar.

PT KAI mengaku sudah mengajukan dana kepada Kementerian Perhubungan, untuk mengatasi masalah ini. Rencananya, proyek revitalisasi rel akan masuk dalam proyek jalur Cicurug-Jakarta sepanjang 28 kilometer dengan investasi Rp 2,8 triliun. "Saat ini kami masih menunggu keputusan dari Dirjen KA Kemhub, karena mereka yang akan bangun jalurnya," ujar Sugeng kepada KONTAN (13/4).

Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh Bambang S Ervan, Kepala Pusat dan Komunikasi (Kapuskom) Kemhub. Bambang malah menunggu adanya hasil studi dari KAI terkait dengan studi kelayakan proyek. "KAI hingga sekarang belum menyerahkan studinya itu," ujar Bambang.

Menurut Bambang, proyek revitalisasi dan penambahan jalur rel kereta api itu tidak memiliki kejelasan dari PT KAI. Menurut Bambang, semula KAI mengajukan penggantian rel dan jembatan saja. Namun belakangan, PT KAI juga meminta ada penambahan rel baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×