kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerja sama ticketing online, BNI gandeng lima perusahaan BUMN


Kamis, 31 Maret 2011 / 00:50 WIB
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri Bank BRI di Tangerang Selatan, Senin (4/5). Kinerja bank pelat merah sampai dengan kuarta I 2020 tercatat masih positif. tercatat total kredit bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) masih


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merangkul lima perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perhubungan untuk mendukung implementasi layanan Tiket Terpadu Antar Moda Online (TITAM) yang merupakan sistem ticketing secara online untuk angkutan transportasi di Indonesia.

Kerja sama ini dilakukan dengan PT Kereta Api Indonesia, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelayaran Nasional Indonesia, Perum Damri, dan PT Garuda Indonesia Tbk, serta PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai penyedia jaringan penghubung sistem ticketing dengan masing-masing penyedia moda transportasi tersebut.

Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan kerjasama ini untuk mendukung peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi di Indonesia melalui layanan sistem tiketan yang terpadu. "Ini untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi," kata Gatot, Jakarta, Rabu (30/3).

Kartu TITAM merupakan kartu member dan juga terintegrasi untuk transaksi prabayar atau prepaid yang diterbitkan BNI. Kartu ini nantinya akan digunakan untuk pembelian tiket moda transportasi. Untuk implementasi pertama, Kartu TIM akan digunakan untuk pembelian tiket KAI, Damri, Pelni dan ASDP. "Untuk KAI, BNI menyediakan penerbitan kartu co branding KAI dan BNI," ujarnya.

Kerjasama ini juga menjadi upaya dalam membentuk sinergi antar BUMN. Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan kerjasama sinergi antara 37 perusahaan BUMN. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan sinergi perusahaan BUMN ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis dan operasional.

"Sinergi ini bukan tindakan monopoli, tetapi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sehingga masyarakat dapat menikmati layanan publik dengan kualitas yang lebih baik dan murah,” katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×