kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kerugian Bank Banten (BEKS) membengkak jadi Rp 308,15 miliar pada 2020


Rabu, 07 April 2021 / 13:57 WIB
Kerugian Bank Banten (BEKS) membengkak jadi Rp 308,15 miliar pada 2020
ILUSTRASI. Kerugian Bank Banten (BEKS) membengkak jadi Rp 308,15 miliar pada 2020


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian yang membelenggu PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk semakin membengkak.  Pada tahun 2020, bank berkode saham BEKS ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 308,15 miliar.

Itu meningkat 124% dibandingkan kerugian yang sudah ditanggung pada tahun sebelumnya. 

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (7/4), Bank Banten hanya mampu membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 33,74 miliar pada tahun 2020, turun 53,8% dari 71,84 miliar pada tahun  2019. 

Sementara beban operasional lainnya yang yang mesti ditanggung bank ini sudah mencapai Rp 294,6 miliar. Masih harus ditambah lagi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai aset yang harus dikeluarkan sebesar Rp 23,19 miliar. 

Baca Juga: Bank BJB (BJBR) bagikan dividen sebesar Rp 941,97 miliar

Alhasil, Bank Banten merugi sebesar Rp 308,15 miliar. Sementara tahun 2019, kerugian bank ini baru hanya mencapai Rp 137,55 miliar. Jika ditilik ke belakang, bank yang dulu bernama PT Bank Pundi Indonesia Tbk sudah merugi sejak tahun 2014 dan kerugiannya meningkat setiap tahunnya. 

Bahkan setelah diakuisisi Pemerintah Provinsi Banten pada 2016, bank ini tidak pernah mengantongi keuntungan. 

Adapun jumlah aset Bank Banten per akhir 2020 tergerus menjadi Rp 5,33 triliun dari Rp 8,09 triliun pada tahun 2019.  Kreditnya turun dari Rp 5,21 triliun menjadi Rp 2,96 triliun dan simpanan nasabahnya merosot dari Rp 5,5 triliun menjadi Rp 2,57 triliun.

Kredit bermasalah bank ini juga semakin membengkak. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Banten secara gross mencapai 22,27% pada tahun 2020, melonjak dari 5,01% pada tahun sebelumnya. Sementara NPL secara net ada di level 4,51% atau naik dari 4,01% pada tahun 2019.

Selanjutnya: Tingkatkan Kepercayaan, Bank Banten Rangkul BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×