kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kerugian dari Fraud Kartu ATM Rp 5,67 Miliar


Kamis, 10 Juni 2010 / 08:33 WIB
Kerugian dari Fraud Kartu ATM Rp 5,67 Miliar


Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test

JAKARTA. Nilai kerugian akibat fraud alias kecurangan kartu ATM dan kartu debit selama empat bulan pertama tahun ini cukup besar. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per April 2010, nilai kerugiannya mencapai Rp 5,67 miliar.

Dari Januari hingga April, nilai kerugian akibat fraud tertinggi terjadi di bulan April 2010 yang mencapai Rp 4,25 miliar. Sejak Januari-Maret 2010, berturut-turut nilai kerugian fraud kartu ATM dan kartu debit sebesar Rp 1,24 miliar, Rp 0,14 miliar, dan Rp 0,04 miliar. Kerugian tersebut akibat dari fraud kartu palsu, kartu hilang/dicuri, kartu rusak, dan penipuan.

Selebihnya, akibat kesalahan teknis seperti lupa nomor PIN (personal identification number), kartu tertelan, gagal blokir pesan singkat, dan transaksi yang offline.

Kepala Biro Sistem Pembayaran Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran BI Aribowo mengatakan, dari nilai kerugian tersebut, transaksi offline menjadi penyumbang terbesar. Uniknya, hal itu baru terjadi di bulan April, yang nilai kerugiannya mencapai Rp 4,21 miliar.

Laporan BI menyatakan, kerugian terbesar itu terjadi karena adanya transaksi offline yang dialami PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Cabang Samarinda, dengan total kerugian Rp 4,21 miliar. Sayangnya, KONTAN belum bisa mendapatkan penjelasan dari manajemen BNI soal ini.

Untuk kerugian terbesar kedua, disumbangkan oleh fraud kartu palsu sebanyak 101 kasus, dengan nilai kerugian Rp 1,37 miliar. Dan penyumbang terbesar ketiga adalah kartu hilang atau dicuri, sebanyak 2.894 kasus dengan kerugian Rp 78,8 juta. Sisanya adalah fraud kartu rusak dan penipuan.

Aribowo menambahkan, saat ini fraud kriminal seperti praktik skimming sudah tidak ada. Yang tersisa adalah kesalahan teknis seperti transaksi offline dan hilangnya kartu atau dicuri.

"Praktik skimming sudah tidak ada lagi. Jika ada praktik skimming, pasti susah karena bank sudah melengkapi mesin ATM dengan teknologi anti skimming dan pemasangan cocor bebek pada mesin ATM," jelas Aribowo.

Sekedar informasi, jumlah kartu ATM/debit terus bertambah setiap bulan. Berdasarkan data terbaru BI per akhir April 2010, jumlah kartu ATM dan kartu debit naik 0,58 juta dari 45,88 juta menjadi 46,46 juta. Perinciannya, kartu ATM sebanyak 3,68 juta kartu, dan kartu debit sebanyak 42,78 juta kartu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×