Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Adapun sampai November Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah Wahyu Avianto bilang perseroan telah mencatat pertumbuhan kinerja yang cukup mumpuni. Aset perseroan misalnya telah tumbuh 20%, angka yang cukup tinggi pada situasi pandemi.
“Aset kami tumbuh 20% mencapai Rp 55 triliun sampai November tahun lalu. Pertumbuhan utamanya ditopang DPK yang tumbuh 22% menjadi Rp 48 triliun. Apalagi penopang pertumbuhan DPK juga berasal dari peningkatan CASA sebesar 35%,” jelas Wahyu.
Baca Juga: Tren pendanaan Danamas bertumbuh sepanjang 2020
Adapun dari segi pembiayaan bannk yang akan berkongsi dengan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), dan PT Bank Mandiri Syariah ini pun telah mencatat pertumbuhan sebesar 5% dengan nilai mencapai Rp 33 triliun.
Dengan pertumbuhan DPK yang baik, dan pembiayaan disesuaikan dengan risk appetite akibat pandemi Wahyu menjelaskan likuditas BNI Syariah kini juga sangat longgar dengan FDR pada kisaran 69%, menurun cukup besar dibandingkan posisi tahun lalu pada posisi 80%.
“Likuiditas kami saat ini masih sangat mencukupi untuk bekal ekspansi pembiayaan tahun ini,” sambungnya.
Selanjutnya: Banyak PHK, pembayaran klaim BPJamsostek naik di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News