kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Kinerja BPR Melambat di Kuartal II-2025, OJK Beberkan Penyebabnya


Selasa, 16 September 2025 / 17:06 WIB
Kinerja BPR Melambat di Kuartal II-2025, OJK Beberkan Penyebabnya
ILUSTRASI. Perbankan Stabil: Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae (kiri) saat wawancara dengan Jurnalis Harian Kontan di Jakarta, Senin (8/9/2025). Ditengah kondisi ekonomi global dan domestik yang belum stabil, OJK memastikan kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga. Hingga Juli 2025, kredit tumbuh 7,03% yoy menjadi Rp8.043,2 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7% yoy menjadi Rp 9.294 triliun. KONTAN/Baihaki/8/9/2025


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa kinerja Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) masih mencatat perlambatan pada kuartal II-2025 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data OJK, aset industri BPR per Juni 2025 hanya tumbuh 4,71% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp205,58 triliun.

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan Juni 2024 yang mencapai 5,73%.

Baca Juga: Kinerja BPR Masih Melambat hingga Semester I, Begini Kondisi Sejumlah Pemain

Kredit yang disalurkan juga mencatat perlambatan. Per Juni 2025, total kredit BPR sebesar Rp152,90 triliun atau naik 5,73% YoY.

Angka ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit pada Juni 2024 yang sebesar 6,52%.

Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pelemahan. Hingga akhir Juni 2025, total DPK yang berhasil dikumpulkan industri BPR tercatat Rp144,89 triliun, naik 3,98% YoY. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, DPK tumbuh cukup tinggi, yakni 6,68%.

OJK Ungkap Faktor Perlambatan

Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK menjelaskan bahwa perlambatan ini masih dipengaruhi oleh scarring effect pandemi Covid-19, yang meninggalkan dampak berkepanjangan pada sektor ekonomi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Gayo Perseroda, Begini Nasib Dana Nasabah

“Industri BPR/S memang mayoritas melayani nasabah perorangan dan UMKM di daerah. Sektor inilah yang paling lama mengalami pemulihan sehingga berdampak pada kinerja intermediasi BPR,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Senin (15/9/2025).

Meski demikian, OJK menegaskan bahwa kinerja industri BPR/S masih tetap positif karena pertumbuhan masih tercatat di semua lini, baik dari sisi aset, kredit, maupun DPK.

Selain itu, fungsi intermediasi perbankan tetap berjalan, likuiditas relatif terjaga, dan rasio permodalan BPR/S masih berada di atas ambang batas yang dipersyaratkan regulator.

Strategi Penguatan BPR

Sebagai regulator, OJK memastikan akan terus memperkuat fundamental industri BPR/S agar mampu menghadapi tantangan ke depan.

Salah satunya melalui penerbitan regulasi turunan dari UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Regulasi tersebut antara lain mengatur peningkatan kualitas penerapan manajemen risiko, kepatuhan, dan tata kelola BPR/S.

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Gayo Perseroda

Harapannya, BPR/S dapat lebih sehat, tangguh, serta mampu memperluas peran dalam mendukung inklusi keuangan nasional.

Selain itu, OJK juga mendorong digitalisasi di industri BPR agar lebih efisien dan mampu menjangkau nasabah di daerah dengan biaya yang lebih rendah.

Transformasi digital ini diyakini dapat menjadi salah satu kunci pemulihan dan percepatan pertumbuhan BPR/S dalam beberapa tahun ke depan.

Selanjutnya: Mengukur Untung - Rugi Rencana Merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia

Menarik Dibaca: Menurut Riset YouGov : Konsumen Belanja Online Tapi Paling Doyan Promo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×