Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil meraup laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 5,57 triliun hingga kuartal III-2025.
Realisasi tersebut dicatat tumbuh 9,04% secara tahunan YoY dibandingkan capaian periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 5,10 triliun.
Kenaikan laba ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan dari penyaluran dana. Hingga September 2025 dicatat pendapatan dari penyaluran dana tercatat sebesar Rp 22,23 triliun, tumbuh 15,24% dari Rp 19,29 triliun pada kuartal III 2024.
Baca Juga: Bank Victoria International (BVIC) Cetak Laba Rp127,78 Miliar per Kuartal III 2025
Pendapatan dari piutang naik 13,26% menjadi Rp 12,14 triliun di sembilan bulan pertama 2025, dibandingkan Rp 10,72 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan dari bagi hasil tumbuh lebih tinggi, yakni 29,27% menjadi Rp 7,45 triliun dari posisi Rp 5,76 triliun per kuartal III-2024.
Dari sisi distribusi bagi hasil, bagi hasil untuk pemilik dana investasi juga meningkat 18,15% menjadi Rp6,90 triliun dibandingkan Rp5,84 triliun pada September 2024.
Sementara pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat jadi Rp 15,34 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 13,45 triliun.
Namun, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) atau biaya provisi naik 11,19% menjadi Rp 1,89 triliun dibandingkan Rp 1,69 triliun pada kuartal III-2024.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, pertumbuhan ini salah satunya didukung oleh aspek infrastruktur yang terus dikembangkan, yakni melalui aplikasi BYOND by BSI.
"Pertumbuhan kerja ini tentu didukung oleh aspek infrastruktur yang terus kami kembangkan seperti BYOND, aplikasi mobile kami yang saat ini usernya sebanyak 5,23 juta user pertumbuhannya 164% secara year to date," ujar Anggoro dalam paparan kinerja kuartal III, Rabu (12/10/2025).
Sementara dari sisi intermediasi, pembiayaan BSI dicatat tumbuh 12,65% YoY menjadi Rp 301 triliun dari Rp 266,46 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi kualitas pembiayaan, non-performing financing (NPF) gross membaik menjadi 1,84% dari 1,97%, sedangkan NPF net sedikit menurun ke 0,55% dari 0,56%.
Dari sisi pendanaan, DPK tumbuh 15,66% menjadi Rp 348 triliun, disokong oleh current account saving account (CASA) yang mencapai Rp 207 triliun atau naik 11,39% YoY per kuartal III 2025.
Selanjutnya: Gelar Pertemuan dengan Lender, OJK Minta Dana Syariah Indonesia Selesaikan Masalah
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Harga Spesial sampai 3 November 2025, Samyang-Listerine Diskon 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













