Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Perusahaan pembiayaan atawa multifinance PT Buana Finance Tbk menutup tahun 2014 dengan pencapaian yang kurang menggembirakan. Hingga akhir 2014, laba Buana Finance hanya mencapai Rp 100,1 miliar. Angka ini turun 27,38% ketimbang laba tahun 2013 yang mencapai Rp 137,85 miliar.
Penurunan laba disebabkan penurunan total pendapatan pada 2014 yang menurun 4,15% (yoy) dari Rp 627,36 miliar pada 2013 Â menjadi Rp 601,29 miliar di akhir tahun 2014. Memang, sumber pendapatan Buana Finance pada 2014 secara umum terkoreksi. Pendapatan sewa pembiayaan pada tahun lalu, misalnya, susut 2,65% (yoy) menjadi Rp 469,26 miliar. Sementara, pendapatan pembiayaan konsumen merosot 12,36% menjadi Rp 92,05 miliar.
Di samping itu, Buana Finance juga tidak memperoleh pemasukan melalui lini pembiayaan anjak piutang pada tahun lalu. Padahal lini bisnis tersebut pada tahun 2013 Â menyumbang pendapatan sebesar Rp 406,25 juta. Untung saja, pendapatan bunga Buana Finance naik 13,77% (yoy) menjadi Rp 29,08 miliar di tahun 2014. Sisa pemasukan berasal dari pendapatan sewa operasi dan lain-lain. Di sisi lain, beban Buana Finance naik 1,49% dari semula Rp 446,19 miliar menjadi Rp 452,87 miliar tahun lalu. Penurunan kinerja ini membuat aset multifinance yang mayoritas menggarap pembiayaan alat berat ini melorot 5,03% (yoy) menjadi Rp 3,58 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News