kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kinerja Korporasi Membaik, Kredit Tumbuh 5,8% Jadi Rp 2.957,6 Triliun di Maret


Rabu, 04 Mei 2022 / 15:09 WIB
Kinerja Korporasi Membaik, Kredit Tumbuh 5,8% Jadi Rp 2.957,6 Triliun di Maret
ILUSTRASI. Bank Indonesia melihat kredit korporasi terus membaik di awal tahun ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencermati kondisi korporasi terus menunjukkan perbaikan di tahun ini. Hal tersebut terlihat pada penjualan dari korporasi publik dan korporasi besar yang meningkat. Begitupun belanja modal korporasi yang terus meningkat.

Hal ini tecermin dari penyaluran kredit perbankan ke segmen korporasi tumbuh 5,8% year on year (yoy)  menjadi Rp 2.957,6 triliun pada kuartal pertama 2022.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, dari sisi penawaran perbankan juga terjadi perbaikan. Tak hanya suku bunga tapi likuiditas yang berlebih. Lending standar juga terus alami perbaikan, dalam arti, appetite bank dalam salurkan kredit makin baik dan meningkat.

"Maka secara keseluruhan kredit akan tumbuh 6% sampai 8% untuk keseluruhan tahun 2022. Pertumbuhannya akan ikuti pola pertumbuhan ekonomi, tapi secara keseluruhan akan terus meningkat sejalan makin peningkatan mobilitas masyarakat,” tutur Perry belum lama ini.  

Pertumbuhan kredit ini akan datang dari sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terutama berbasis orientasi ekspor yang didukung kenaikan harga komoditas ekspor. Lantaran sektor ini menunjukkan perbaikan baik dari sisi dunia usaha maupun penyaluran kredit. 

Baca Juga: Bank CIMB Niaga Telah Salurkan 60% KPR ke Kaum Milenial

Juga sektor yang sejalan peningkatan mobilitas seperti industri makanan minuman maupun perdagangan, baik eceran maupun besar. Juga sektor transformasi dan logistik yang terus alami perbaikan.

Adapun Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan, permintaan kredit lebih sustain (berkelanjutan). Lantaran secara supply maupun demand kredit telah terjadi peningkatan.

Lantaran BI memantau 499 perusahaan yang telah menunjukkan peningkatan penjualan. Begitupun dengan belanja modal yang terus mengalami perbaikan. Seiring dengan peningkatan penjualan, permintaan kredit modal kerja ikut terangkat.

Sedangkan, peningkatan belanja modal ikut mendorong permintaan kredit investasi. Di sisi lain, perbankan makin nyaman memberikan kredit ke sektor usaha.

Asal tahu saja, BI mencatatkan penyaluran kredit perbankan pada Maret 2022 tercatat tumbuh 6,4% menjadi Rp 5.848,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×