Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Adopsi digital telah merubah perilaku masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan, bank-bank di tanah air pun terus berlomba mengembangkan dan memperbarui layanan mobile banking. Dalam rangkuman Kontan, jawara transaksi mobile banking masih dipegang oleh bank-bank besar di jajaran KBMI 4.
Bank penguasa transaksi mobile banking adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) jika dilihat dari jumlah frekuensi dan volume transaksi sampai akhir September 2024, yang masing-masing tercatat sebesar 23 miliar transaksi yang tumbuh 24% secara tahunan (year on year/yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp 20.560 triliun atau tumbuh 13% yoy.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan, kenaikan tersebut berkat nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Sementara itu, pengguna aplikasi myBCA juga tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.
Kenaikan ini juga sejalan dengan optimalisasi aplikasi myBCA yang terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Baca Juga: BCA Digital&Commerce Finance Bersinergi Perkuat Inklusi Keuangan Digital di Indonesia
Lalu ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dengan layanan mobile banking BRImo yang mencatatkan jumlah frekuensi transaksi 3,15 miliar atau tumbuh 44% yoy, dan jumlah volume transaksi mencapai Rp4.034 triliun atau tumbuh 35,20% yoy sampai akhir September 2024.
Meski secara jumlah frekuensi dan nilai transaksi BRI berada di posisi kedua setelah BCA, namun dari sisi pertumbuhan BRI adalah jawaranya. Maklum pengguna BRImo mencapai 37,14 juta nasabah tumbuh 24,66%, terbanyak di antara bank besar di tanah air.
Super apps BRImo telah menciptakan solusi perbankan yang terintegrasi dan mudah diakses oleh nasabah kapan saja dan di mana saja. Inovasi ini terbukti mampu mendorong peningkatan jumlah nasabah tabungan, khususnya di kalangan milenial dan generasi muda yang semakin digital-savvy.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyatakan transaksi yang paling sering dilakukan oleh pengguna BRImo yakni fitur transfer, BRIVA, pembayaran melalui QRIS dan pembelian pulsa. Ia bilang kinerja BRImo akan terus tumbuh positif kedepannya.
"Untuk meningkatkan transaksi, BRImo selalu memberikan promo-promo menarik untuk fitur eksisting serta bekerjasama dengan berbagai event dan komunitas yang sesuai dengan target pasar di bidang sport, music, hingga lifestyle. Selain itu, BRImo juga terus berinovasi mengembangkan fitur untuk dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah." ungkap Hendy kepada Kontan, Kamis (31/10).
Baca Juga: Laba Tembus Rp 45,36 Triliun per Kuartal III-2024, Ini Kata Bos BRI
Berikutnya PT Bank Mandiri Tbk dengan layanan Livin yang mencatatkan jumlah frekuensi transaksi sebanyak 2,8 miliar atau tumbuh 37,40% yoy, dan volume transaksi senilai Rp 2.940 triliun tumbuh 25% yoy.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari transformasi digital yang terus dilakukan dengan fokus pada inovasi untuk menghasilkan layanan terbagik bagi nasabah.
Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan hingga pertengahan tahun, Livin’ by Mandiri kini telah berhasil mencatatkan pertumbuhan pengguna hingga 32% yoy mencapai 27,6 juta per September 2024.
Bank berlogo pita emas ini juga baru memperkenalkan inovasi terbarunya seperti tampilan baru Livin’ serta kehadiran fitur Livin’ Loyalty untuk memudahkan nasabah mengumpulkan Livin’poin fitur investasi saham, seluruhnya tersedia di dalam satu aplikasi.
“Kami optimis perluasan ekosistem digital Bank Mandiri akan terus meningkat lewat serangkaian inovasi yang telah dilakukan. Langkah kami untuk menjadikan Livin’ by Mandiri sebagai beyond super app yang memungkinkan nasabah untuk merasakan pengalaman perbankan yang lebih mudah, cepat dan personal,” ungkap Darmawan.
Sementara itu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan jumlah frekuensi transaksi sebesar 1,04 miliar tumbuh 40,90% yoy, dengan nilai volume transaksi mencapai Ep 1.104 triliun atau tumbuh 26,20% yoy sampai September 2024.
Baca Juga: Kredit Korporasi Bank KBMI 4 Tumbuh Double Digit, Siapa Jawaranya?
Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan BNI pertumbuhan tersebut tidak terlepas dari transformasi digital perbankan yang dilakukan perseroan tahun ini. BNI baru saja memperkenalkan New BNI direct pada 9 Oktober 2024, setelah sebelumnya pada 5 Juli 2024 meluncurkan aplikasi Wondr by BNI.
Hal ini menunjukkan bahwa solusi perbankan digital BNI dapat memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dengan baik, meskipun baru berjalan kurang dari tiga bulan, Wondr by BNI sudah menunjukkan pertumbuhan yang menarik.
"Sebanyak 70% dari nasabah tabungan BNI dikontribusikan oleh nasabah pengguna Wondr by BNI. Pengguna aktif yang melakukan transaksi di platform ini mencapai 50%," jelas Putrama.
Pada kesempatan berbeda, Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI Mesah Roni Ginting menyatakan trend transaksi nasabah meningkat 150% setelah Nasabah bermigrasi ke wondr by BNI, dengan volume transaksi meningkat 230% setelah bermigrasi.
"Trend transaksi yang terus meningkat saat ini, kami menargetkan akan meningkat 200% di momentum akhir tahun yang mana banyak libur sekolah dan perayaan Natal dan Tahun Baru, kami juga akan menyediakan program promo yang menarik sesuai kebutuhan Nasabah," pungkasnya.
Selanjutnya: Kinerja Acset Indonusa (ACST) Tertekan Biaya Operasional
Menarik Dibaca: Hari Terakhir Promo Mako Bakery CeleBread, Aneka Slice Cake Cuma Rp 18.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News