kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja sekuritas ini tergerus aturan fraksi saham


Senin, 10 Maret 2014 / 19:06 WIB
Kinerja sekuritas ini tergerus aturan fraksi saham
ILUSTRASI. Cara Mengobati Anak yang Mengalami Muntaber


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus beranjak naik sejak awal tahun ini ternyata tak serta merta mampu memoles kinerja sekuritas di awal tahun.

Buktinya salah satu perusahaan sekuritas, Batavia  Prosperindo Sekuritas merasakan adanya penurunan kinerja, khususnya dalam hal volume perdagangan transaksi sejak awal tahun sampai dengan Maret.

Director equity sales Batavia Prosperindo Sekuritas, Gurasa Siagian bilang, volume transaksi perdagangan saham di perusahaannya turun karena terkendala aturan fraksi baru yang mengubah hitungan per lot saham yang diperdagangkan.

Dalam aturan fraksi  baru itu, satu lot berjumlah 500 lembar saham, namun sekarang berubah menjadi 100 lembar saham. "Secara kuantitas ada penurunan dari tahun lalu, meskipun indeks saham stabil. Aturan fraksi baru ini membuat kinerja sekuritas tahun ini di bawah tahun lalu. Banyak investor lakukan adjustment terhadap aturan baru ini," ujar Gurasa.

Biarpun begitu, Gurasa bilang, prospek kinerja sekuritas masih bisa naik pada momentum-momentum tertentu, seperti pemilu yang berjalan lancar. Apalagi bila presiden yang terpilih diekspektasi bagus oleh pasar, sehingga kenaikan indeks saham bisa terus berlanjut.

"Namun ini masih prediksi, karena faktor dari luar negeri juga mempengaruhi sentimen di dalam negeri, seperti kisruh di Ukraina," ujarnya.Untuk itu, Batavia Sekuritas masih sangat hati-hati dalam hal penjaminan emisi.

Pada kuartal I ini saja, Batavia Sekuritas masih belum akan melakukan IPO atau penerbitan obligasi. Menurut Gurasa, penjaminan emisi baik dalam bentuk IPO maupun obligasi baru akan dilakukan setelah pemilu selesai dilaksanakan.

"Peminat yang ingin lakukan IPO sudah ada. Rencananya semester II setelah pemilu lewat dulu. Sedangkan untuk obligasi, jika pemilu lancar, maka diharapkan suku bunga Bank Indonesia bisa turun. Sehingga penerbitan obligasi setelah pemilu akan lebih bagus lagi. Untuk sekarang belum terlihat kepastian itu," ujar Gurasa menjelaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×