kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Kinerjanya Dinilai Paling Solid, Cermati Rekomendasi Saham BFI Finance (BFIN)


Rabu, 06 Agustus 2025 / 17:48 WIB
Kinerjanya Dinilai Paling Solid, Cermati Rekomendasi Saham BFI Finance (BFIN)
ILUSTRASI. Pelayanan kantor cabang BFI Finance di Tangerang Selatan, Senin (2/6/2025). Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan multifinance hingga bulan keempat tahun ini senilai Rp 504,18 triliun, naik 3,67% secara tahunan. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten multifinance pada paruh pertama 2025 menunjukkan hasil yang bervariasi. Beberapa perusahaan mencatatkan pertumbuhan laba, sementara lainnya mengalami penurunan hingga merugi.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan menilai sejumlah faktor memengaruhi kinerja industri multifinance pada semester I-2025. Menurutnya, permintaan kredit yang belum sepenuhnya pulih menjadi faktor utama. 

“Daya beli masyarakat masih tertahan. Di sisi lain, risiko gagal bayar yang mulai meningkat juga menjadi perhatian,” ujar Ekky kepada Kontan, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga: Kinerja Multifinance Semester I-2025 Bervariasi, Simak Rekomendasi Sahamnya

Selain itu, Ia menilai persaingan dari fintech dan digital lending yang semakin agresif juga memangkas pangsa pasar multifinance tradisional, sehingga cukup berdampak pada kinerja multifinance secara keseluruhan.

Di tengah tekanan tersebut, Ekky menyebut PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) sebagai emiten dengan kinerja paling solid di antara perusahaan pembiayaan yang telah merilis laporan keuangan semester I-2025. 

BFIN mencatatkan pertumbuhan laba sekitar 11,1% yoy menjadi Rp 762,29 miliar per Juni 2025. Ekky menyebut, pertumbuhan ini didorong efisiensi dan model bisnis yang fleksibel, terutama dari porsi operasional non-direct financing dalam portofolionya

“Jadi meskipun permintaan kredit menurun, mereka masih mampu mempertahankan kinerja dengan baik,” jelas Ekky.

Baca Juga: Dua Calon Direktur BFI Finance (BFIN) Telah Kantongi Izin dari OJK

Secara valuasi, Ekky merekomendasikan saham BFIN untuk dikoleksi (buy) dengan target harga jangka pendek hingga menengah di kisaran Rp 950–Rp 1.000 per saham.

Ia menambahkan, sentimen yang ditunggu ke depan adalah harapan penurunan suku bunga lanjutan serta potensi pemulihan daya beli, terlebih jika ada stimulus tambahan dari pemerintah.

“Hal-hal ini diharapkan bisa kembali mendorong pertumbuhan permintaan kredit di semester II-2025 nanti,” tutupnya.

Selanjutnya: Spanyol Batalkan Rencana Pembelian F-35, Fokus pada Eurofighter dan FCAS

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok di Jakarta & Sekitarnya, Hujan Sangat Lebat di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×