kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Klaim Asuransi Kesehatan Tumbuh 16,4% Sepanjang 2024, Begini Kondisi Sejumlah Pemain


Senin, 03 Maret 2025 / 18:23 WIB
Klaim Asuransi Kesehatan Tumbuh 16,4% Sepanjang 2024, Begini Kondisi Sejumlah Pemain
ILUSTRASI. Petugas kebersihan membersihkan logo perusahaan asuransi jiwa di kantor pusat Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI Jakarta, Rabu (11/10). Otoritas Jasa Keuangan mencatat premi asuransi jiwa per Agustus 2023 tercatat senilai Rp 118,30 triliun atau turun 6,58% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/11/10/2023.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pertumbuhan klaim asuransi kesehatan industri asuransi jiwa sebesar 16,4% secara year on year (YoY) sepanjang tahun 2024.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan, klaim kesehatan mencapai senilai Rp 24,18 triliun, dengan pertumbuhan yang lebih terkendali dengan tahun sebelumnya yang mencapai 24,6%.

"Kami optimistis bahwa dengan aturan baru OJK yang akan diterbitkan pada 2025 termasuk pengaturan lebih lanjut mengenai Coordination of Benefit (CoB), pengelolaan klaim kesehatan dapat lebih efisien," ujarnya dalam konferensi pers laporan kinerja AAJI 2025, Jumat (28/2).

Menurutnya, hal ini akan memberikan kepastian bagi industri asuransi kesehatan swasta, sekaligus memastikan manfaat perlindungan yang tetap optimal bagi masyarakat.

Perusahaan asuransi jiwa, PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (LIFE) menyampaikan telah membayarkan klaim kesehatan dan meninggal dunia sebesar Rp 752 miliar sepanjang 2024.

Head of Customer and Marketing MSIG Life Lukman Auliadi menjelaskan, nilai tersebut meningkat sebesar 19% secara YoY. Sementara itu, total pendapatan premi perusahaan juga meningkat 17% YoY dengan nilai mencapai Rp 3,3 triliun.

"Untuk tahun 2025, kami terus melakukan manajemen risiko yang kuat, termasuk seleksi risiko dan pengembangan data analitik," kata Lukman kepada Kontan, Jumat (28/2).

Baca Juga: MSIG Life Bayarkan Klaim Kesehatan dan Meninggal Duni Rp 752 Miliar di 2024

MSIG Life mendukung upaya bersama pemerintah dan industri dalam penguatan asuransi kesehatan melalui kolaborasi serta pertukaran dan pemanfaatan data di industri, sehingga industri menjadi lebih sehat, harga premi lebih terjangkau, dan lebih adil.

Lukman menegaskan, perusahaan juga mendukung skema CoB dengan BPJS Kesehatan untuk mengoptimalkan perlindungan nasabah. Sebab, skema ini memungkinkan asuransi swasta melengkapi manfaat BPJS, membantu efisiensi biaya klaim. Namun, efektivitasnya bergantung pada pemanfaatan nasabah dan koordinasi antar pihak.

PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) mencatat total klaim kesehatan kumpulan yang dibayarkan tercatat senilai Rp 9,8 miliar sepanjang tahun 2024.

President Director Ciputra Life Hengky Djojosantoso mengatakan, produk asuransi kesehatan sampai saat ini hanya memberikan kontribusi kurang dari 5% dari total pendapatan premi Ciputra Life yaitu sebesar Rp 32 miliar.

"Dalam menghadapi tantangan inflasi kesehatan, tentunya diperlukan kolaborasi dan peran serta dengan berbagai pihak," kata Hengky kepada Kontan, Jumat (28/2).

Namun, hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh pelaku industri asuransi saja. Sebab peran peran serta dari masyarakat untuk meningkatkan pola hidup sehat, fokus kepada preventif, dan deteksi dini sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dari masyarakat.

Baca Juga: Ciputra Life Bayar Klaim Kesehatan Rp 9,8 miliar pada 2024

"Peran serta dari penyedia layanan juga perlu dilakukan, seperti rumat sakit untuk memberikan treatment yang proporsional sesuai dengan kebutuhan pasien dan tidak melakukan overtreatment yang tentunya akan merugikan pasien dan meningkatkan loss ratio asuransi lesehatan," lanjut Hengky.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali indonesia) menjelaskan telah membayar klaim senilai Rp 1,3 triliun atas 286.000 kasus klaim sepanjang tahun 2024.

Director dan Chief Operation Officer Generali Indonesia, Jutany Japit menjelaskan, pembayaran klaim tersebut terdiri dari klaim manfaat kesehatan, klaim manfaat meninggal dunia, dan klaim manfaat penyakit kritis.

"Klaim Generali Indonesia pada tahun 2024 mengalami peningkatan. Salah satunya dipengaruhi oleh nilai klaim kesehatan yang meningkat sebesar 19% secara year on year (YoY)," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/2).

Adapun klaim kesehatan sendiri berkontribusi sebesar 80% terhadap total pembayaran klaim Generali Indonesia. Sedangkan, nilai klaim meninggal dunia yang dibayarkan Generali Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,55% secara YoY. Sayangnya, Generali Indonesia tidak merinci klaim pada penyakit kritis.

Untuk terus meningkatkan pelayanan nasabah, Generali Indonesia terus berinovasi baik dari sisi produk, layanan, customer experience, dan tools digital untuk mempermudah jangkauan nasabah.

"Tak hanya pembayaran klaim, kami juga terus menghadirkan layanan dan inovasi yang memberikan nilai tambah bagi nasabah, dengan konsep high tech dan high touch," tuturnya.

Baca Juga: AAJI: Banyak Asuransi Jiwa yang Menahan Pasarkan Produk Asuransi Kesehatan pada 2024

Selanjutnya: Upaya Indodax Bersama OJK dan Asosiasi Perkuat Literasi Industri Kripto

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (4/3): Berawan dan Hujan Ringan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×