kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

AAJI: Banyak Asuransi Jiwa yang Menahan Pasarkan Produk Asuransi Kesehatan pada 2024


Sabtu, 01 Maret 2025 / 21:40 WIB
AAJI: Banyak Asuransi Jiwa yang Menahan Pasarkan Produk Asuransi Kesehatan pada 2024
ILUSTRASI. AAJI menyampaikan ada banyak perusahaan asuransi jiwa yang mulai mengerem pemasaran produk asuransi kesehatan pada 2024. KONTAn/Muradi/2017/10/17


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyampaikan ada banyak perusahaan asuransi jiwa yang mulai mengerem atau menahan untuk memasarkan produk asuransi kesehatan pada 2024. Hal itu dikarenakan berbagai tantangan yang menerpa sektor asuransi kesehatan mulai dari inflasi medis hingga overtreatment.

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI Fauzi Arfan mengatakan upaya pengereman pemasaran itu dilakukan sebagai langkah pembenahan perusahaan asuransi jiwa untuk produk asuransi kesehatan yang dimiliki mereka.

"Tahun lalu, banyak yang mulai mengerem atau menahan untuk jual produk kesehatan. Mereka agak mengerem penjualan asuransi kesehatannya sampai yakin bahwa secara klaim itu lebih terkontrol," ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor AAJI, Jakarta Pusat, Jumat (28/2).

Baca Juga: Klaim Asuransi Kesehatan Naik

Fauzi menerangkan perusahaan asuransi jiwa juga tak mau pada akhirnya produk asuransi kesehatan yang dimiliki merugikan perusahaan. Jadi, memang masing-masing perusahaan akhirnya melakukan asesmen, seperti mengakses rumah sakit mana yang secara kontrol berjalan dengan baik atau tidak.

Lebih lanjut, Fauzi menuturkan pada 2023, juga ada beberapa perusahaan yang menyatakan tidak masuk ke pasar korporasi untuk produk asuransi kesehatan. 

"Jadi, mereka mulai membatasi penjualan asuransi kesehatan untuk korporasi. Ada yang melakukan seperti itu," ucapnya.

Fauzi mengatakan pada akhirnya perusahaan asuransi akan berpikir ulang untuk menjual produk asuransi kesehatan apabila risikonya menjadi sangat besar dan tidak bisa dikontrol. Satu-satunya jalan, yakni berhenti terlebih dahulu menjual produk asuransi kesehatan.

"Meskipun demikian, mereka tidak menyatakan bahwa benar-benar berhenti. Artinya, mereka tetap melayani para nasabah, cuma mereka tidak punya bisnis di sektor itu (korporasi) saja pada saat itu," kata Fauzi.

Sebagai informasi, AAJI mencatat total klaim kesehatan industri mencapai Rp 24,18 triliun pada 2024. Nilai itu meningkat 16,4%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Laba Sompo Insurance Naik 21% di 2024, Didukung Asuransi Properti dan Kesehatan

Selanjutnya: Minum Es Teh Manis Saat Buka Puasa, Baik atau Buruk untuk Kesehatan?

Menarik Dibaca: Tips Mencegah Stres Finansial Karyawan Pasca-Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×