kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Klaim Sudah Cetak Laba, Fintech Akseleran Ungkap Penyebabnya


Senin, 07 Oktober 2024 / 19:45 WIB
Klaim Sudah Cetak Laba, Fintech Akseleran Ungkap Penyebabnya
ILUSTRASI. Akseleran sudah cetak laba di periode Januari-September 2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) mengungkapkan, telah mencetak laba sejak Januari 2024 hingga September 2024.

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan kenaikan laba itu disebabkan kenaikan pendapatan dan penurunan beban.

"Kenaikan pendapatan bisa karena kenaikan volume penyaluran atau kenaikan fee. Penurunan beban karena efisiensi," ucapnya kepada Kontan, Senin (7/10).

Atas dasar itu, sampai September 2024, Ivan mengungkapkan revenue perusahaan naik sekitar 5%-10%, expense atau pengeluaran turun 40%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Akseleran Proyeksikan TWP90 Masih Berada di Bawah 1% pada Akhir Tahun 2024

Terkait penurunan bunga pada tahun ini, Ivan berpendapat tujuannya bukan karena profitabilitas dari platform, melainkan lebih untuk perlindungan konsumen.

"Bunga yang dikenakan Akseleran rata-rata 2% per bulan, sehingga tidak terlalu berpengaruh. Namun, ada borrower-borrower kecil, seperti online merchant, yang bunganya bisa lebih dari itu. Sebenarnya penurunan bunga itu berharap bisa dipertahankan di 0,1% per hari atau 3% per bulan untuk yang produktif," kata Ivan.

Sebagai informasi, pada Agustus 2024, laba fintech lending paling tinggi sejak 2021 yang sebesar Rp 656,80 miliar. Adapun paling tinggi kedua terjadi pada November 2023 yang sebesar Rp 608,21 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×