Reporter: Annisa Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kolaborasi industri multifinance dengan fintech kian gencar. Ambil contoh, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) yang menggandeng PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran).
Deputy Director PT Mandiri Tunas Finance William Francis Indra mengatakan, kerja sama yang telah dijalin sejak tahun 2019 sampai saat ini telah menyalurkan pembiayaan produktif dengan skema invoice financing.
Baca Juga: Begini kontribusi multifinance terhadap perekonomian Indonesia menurut OJK
Tercatat, pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp 3,2 miliar, sehingga dalam kerja sama ini tentunya mengharuskan MTF untuk mengakomodir skema pembiayaan baik dari sisi perusahaan pembiayaan maupun dari sisi fintech. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saat ini MTF telah bekerja sama dengan Akseleran dan Kredit Pro. Ke depan tentu kami masih akan melakukan kerjasama dengan fintech, sehingga kami memiliki target Rp 20 miliar dalam menyalurkan pembiayaan,” ujar William kepada Kontan.co.id Senin, (17/8).
Lanjut ia, meski sampai saat ini outstanding pinjaman masih di bawah Rp 20 miliar, namun pihaknya optimis ke depan kerja sama multifinance dengan fintech dapat memberikan angin segar bagi bisnis perusahaan.
“Meski keuntungan secara finansial tidak terlalu besar karena volume kerja sama yang masih kecil, ke depan perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya. Terlebih, MTF hendak mempelajari teknologi sekaligus situasi di pasaran," tambahnya.
Baca Juga: Menurut OJK, begini upaya multifinance menggerakkan perekonomian nasional
Sementara PT BCA Finance sebelumnya telah menggandeng Vospay. Dimana, kolaborasi ini merupakan kerja sama BCA finance dengan industri fintech. Sayang, saat ini kerja sama tersebut tak lagi dilanjutkan. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan, dari kerja sama tersebut sisa outstanding yang didapat hanyalah sedikit. Sayang, ia enggan menyebutkan terkait bilangannya.
“Untuk sementara kerja sama tersebut tak lagi dilanjutkan, sehingga sisa outstanding pinjaman hanyalah sedikit, hanya beberapa miliar. Untuk kerja sama dengan fintech selanjutnya, ke depan kami masih melihat kondisi dan situasi pasar," jelas Roni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News