kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Komitmen Proaktif Dalam Bursa Karbon, BNI Borong 40.000 Unit Karbon


Selasa, 03 Oktober 2023 / 12:57 WIB
Komitmen Proaktif Dalam Bursa Karbon, BNI Borong 40.000 Unit Karbon
ILUSTRASI. BNI melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca peresmian Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) pada 26 September 2023 lalu, perbankan semakin proaktif dalam implementasi green banking dengan berpartisipasi dalam perdagangan bursa karbon.

Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI melalui perusahaan anak PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) telah melakukan pembelian sebesar 40.000 unit karbon pada tahap awal sebagai bentuk dukungan dalam upaya pemerintah menurunkan emisi nasional.

BNI telah membeli unit karbon Indonesia Technology Based Solution (IDTBS), yang termasuk dalam sektor Energi, Limbah, dan Proses Industri dan Penggunaan Produk, yang dijual oleh Pertamina.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berharap keterlibatan BNI ini dapat mendorong bursa karbon Indonesia semakin berkembang.

Baca Juga: Dorong Ekonomi Hijau, Sejumlah Bank Pangkas Pendanaan ke Sektor Batubara

Perseroan mendukung target pemerintah Net Zero Emission pada tahun 2030 sehingga dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.

"Tentunya hal ini merupakan langkah lanjutan kami dalam implementasi keuangan berkelanjutan. Sebagai pionir green banking di Indonesia kami akan selalu proaktif bersama Kementerian BUMN untuk terus menyosialisasikan berbagai praktik green economy di Tanah Air," katanya dalam siaran pers, Senin (2/10).

Royke menyampaikan BNI juga telah melakukan perhitungan jumlah emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan.  

BNI pun terus mendorong pelaku bisnis mengimplementasikan praktik green economy melalui penyaluran pembiayaan hijau.

"Portofolio pembiayaan hijau BNI telah mencapai Rp57 triliun pada semester pertama 2023, dan ditargetkan mampu mencapai Rp62,9 triliun hingga akhir tahun ini, dan tentunya terus kami tingkatkan ke depannya," ujar Royke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×