kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Komoditas naik, multifinance lirik alat berat


Selasa, 03 Oktober 2017 / 10:15 WIB
Komoditas naik, multifinance lirik alat berat


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pembiayaan alat berat mulai bangkit di kuartal III tahun ini. Membaiknya harga sejumlah komoditas memberi angin segar pada kinerja sejumlah perusahaan pembiayaan.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Jodjana Jody menjelaskan, bisnis pembiayaan alat berat terkerek sejak awal kuartal II-2017. Hal ini sejalan dengan harga batubara yang naik pada pertengahan 2017.

Faktor tersebut otomatis ini mendongkrak pembiayaan alat berat. Bahkan, menurut Jodjana, pasar sejumlah multifinance terus terangkat. "Beberapa pemain-pemain besar memang ada yang tumbuh 75% ada juga yang 50%, tapi menurut saya ini belum mencapai puncaknya," kata Jodjana kepada KONTAN.

Meski demikian, perusahaan pembiayaan berhati-hati menyalurkan pembiayaan alat berat. Lantaran, harga komoditas yang bisa sewaktu-waktu anjlok. Jodjana optimistis kalau harga komoditas terus membaik akan membuat bisnis ini semakin prospektif.

Jodjana yang juga Presiden Direktur Astra Sedaya Finance (ASF) ini mengakui, pihaknya tidak terlalu agresif menggenjot pembiayaan alat berat. Saat ini, porsi alat berat masih berkontribusi mini terhadap pendapatan ASF hingga Agustus 2017.

Sampai delapan bulan di 2017, ASF menyalurkan pembiayaan Rp 18,9 triliun, meningkat 9% dibandingkan periode sama tahun lalu. Dari total tersebut pembiayaan alat berat berkontribusi 3%. "Permintaan memang ada, pasarnya memang sudah terangkat, tapi tetap konsentrasi kami tidak masuk ke pembiayaan alat berat jadi tidak agresif kejar target," ujar Jodjana.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga turut memompa bisnis pembiayaan alat berat. Anak usaha PT Bank Mandiri Tbk ini menilai prospek pembiayaan alat berat cukup menarik. Direktur MTF Harjanto Tjitohardjojo menjelaskan, hingga delapan bulan di 2017, MTF telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 13,6 triliun, naik 13% dari periode sama tahun kemarin.

Dari total tersebut, kontribusi pembiayaan alat berat menyumbang 1%. Ini lantaran, nasabah yang dibiayai oleh MTF berasal dari referensi Bank Mandiri. Ke depan, MTF akan terus memperbesar lini bisnis pembiayaan alat berat.

Meski begitu, MTF tetap akan berhati-hati sambil menengok situasi. "Angkanya belum final, masih dalam proses budget, kemungkinan akhir Oktober ini baru akan terlihat berapa nominal penambahan porsi pembiayaan alat berat," kata Harjanto kepada KONTAN, Senin (2/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×