Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca pandemi Covid-19, kondisi ekonomi masih menantang. Namun, sepanjang kuartal III 2023 BTPN Syariah mampu mencatatkan laba bersih setelah pajak mencapai Rp 1 triliun.
Bank berkode saham BTPS itu juga mencatatkan rasio-rasio yang sehat. Return of asset (RoA) 7,8% serta rasio kecukupan modal (CAR) pada 49,7% atau di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. Sementara, penyaluran pembiayaan kepada masyarakat inklusi mencapai Rp 11,9 triliun
BTPN Syariah juga tetap menggulirkan berbagai program. Langkah ini demi memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dan komitmen BTPN Syariah terhadap pelaku usaha ultra mikro Indonesia.
Berbagai program tersebut menjadi kunci sukses berjalannya model bisnis pembiayaan bank berkode saham BTPS ini. Salah satunya adalah memberikan insentif bagi anggota sentra yang memiliki tingkat kehadiran 90% di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua pekan sekali dan membayar angsuran tepat waktu.
Baca Juga: Pertemuan Rutin Sentra, Kunci BTPN Syariah Beri Pinjaman dan Pendampingan Nasabah
Di samping itu, BTPN Syariah melibatkan lebih banyak pihak dalam program pendampingan sebagai wujud komitmen manajemen dalam memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat inklusi. Tercatat, lebih dari 1.600 mahasiswa dari 258 universitas di 20 provinsi di Indonesia terlibat menjadi fasilitator dalam program Bestee Tepat (Bersama Berdaya Sahabat Tepat Indonesia).
"Meski kondisi masih cukup menantang, kami berkomitmen menjadi bank yang sehat. Tercatat di kuartal ini, mayoritas rasio-rasio penting BTPN Syariah masih berada di atas industri. Di sisi lain, kami terus menggulirkan program untuk memperkuat kapasitas masyarakat inklusi,” terang Fachmy Achmad, Direktur Keuangan BTPN Syariah, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/10).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News