Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak perusahaan milik perbankan masih mampu memberikan kontribusi kepada kinerja induk di tengah pandemi. Namun secara nominal, sumbangan dari akan usaha ini masih belum terlalu besar.
Aset PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya terdorong oleh hasil merger Bank Syariah Mandiri (BSM), BNI Syariah, dan BRI Syariah. Lantaran hasil merger, Bank Syariah Indonesia (BSI) masuk ke dalam pembukuan bank berlogo pita emas ini.
“Kinerja dari bank mandiri per kuartal 1-2021 terus membaik dengan kualitas aset yang terjaga. BSI itu sudah diakui dalam neraca kami, sedangkan pada 2020 hanya BSM yang diakui,” ujar Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan pada Rabu (19/5) secara virtual.
Hasilnya, aset konsolidasi Bank Mandiri meningkat 20% dari periode yang sama tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.584,1 triliun Hingga Maret 2021. Selain itu, sepanjang kuartal pertama 2021, perusahaan anak Bank Mandiri menyumbang laba bersih Rp 871,2 miliar atau 14,7% terhadap laba konsolidasian senilai Rp 5,9 triliun.
Baca Juga: Bank Mandiri akan luncurkan layanan paylater pada kuartal IV 2021
BSI menyumbang kontribusi laba terbesar yakni Rp 504,9 miliar atau 8,5% terhadap laba konsolidasian, disusul Mandiri Taspen Rp 107,4 miliar, AMFS Rp 108 miliar, Mandiri Sekuritas Rp 73,4 miliar, dan lain-lain Rp 77,5 miliar.
Sedangkan anak perusahaan milik PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk kepada laba induk juga mampu naik 157,5% yoy menjadi Rp 39,8 miliar di Maret 2021. Selain itu, anak perusahaan BNI juga menyumbang kenaikan pendapatan berbasis komisi 11,2% yoy menjadi Rp 119,7 miliar kepada pendapatan berbasis komisi BNI.
“Kami akan mengupayakan untuk mengoptimalisasi kontribusi perusahaan anak. Juga mengoptimalisasi Human Capital dalam mendukung bisnis anak usaha,” kata Direktur Utama BNI Royke Tumilaar.
Adapun laba setelah pajak anak perusahaan bank berlogo 46 ini ditopang oleh BNI Life senilai Rp 14,4 miliar dan BNI Multifinance senilai Rp 12,8 miliar hingga kuartal pertama 2021. Sedangkan sisanya disumbangkan oleh BNI Sekuritas, BNI Asset Management, dan BNI Remittance Ltd.
Adapun PT Bank Central Asia Tbk (BCA) beserta entitas anak berhasil membukukan laba bersih Rp 7,04 triliun pada Maret 2021. Nilai itu tumbuh 7% yoy dibandingkan laba pada Maret 2020 sebesar Rp 6,6 triliun. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F Haryn menyatakan bilang, perolehan laba itu dibarengi dengan posisi permodalan dan likuiditas berada pada posisi yang sehat melewati setahun pandemi Covid-19.
“Kendati demikian, pada triwulan I 2021, kontribusi anak perusahaan ke laba bersih konsolidasi tercatat masih relatif kecil. Namun BCA terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam rangka menggerakkan roda perekonomian nasional,” kata Hera kepada Kontan.co.id.
Selanjutnya: Ini sektor-sektor usaha yang mencatatkan kenaikan permintaan kredit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News