Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pelat merah terus mendorong konversi asetnya di Aceh seiring implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS). DI sisi lain, aksi konversi ini bisa simultan dengan niat Kementerian BUMN menggabungkan bank syariah pelat merah.
“Saat ini pengalihan aset Bank Mandiri ke Bank Mandiri Syariah masih berjalan. Secara bertahap, kantor cabang sudah dialihkan, juga simpanan nasabah. Untuk pembukaan rekening baru pun sekarang sudah diarahkan langsung ke Bank Mandiri Syariah,” kata DIrektur Jaringan dan Layanan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Aquarius Rudianto kepada Kontan.co.id, Minggu (27/9).
Direktur Utama PT Bank Mandiri Syariah Toni EB Subari sebelumnya bilang, meski ditargetkan rampung pada Januari 2022 sesuai beleid syariah tersebut, perseroan berharap pengalihan aset dari entitas induknya dapat rampung pada tahun ini.
Baca Juga: Pemerintah sudah menjual surat utang total Rp 183 triliun ke BI untuk burden sharing
Sepanjang semester I-2020, Bank Mandiri Syariah tercatat sudah menerima pengalihan 48% pembiayaan, dan 38% simpanan Bank Mandiri di Aceh.
Sementara, SEVP Bisnis Ritel & Jaringan PT Bank BNI Syariah Iwan Abdi juga bilang saat ini perseroan juga terus memproses pengalihan aset dari entitas induknya yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Meskipun ia turut mengaku kondisi pandemi, turut menganggu proses.
“Tambahan bisnis di Aceh dari induk ada simpanan nasabah senilai Rp 1,5 triliun, dan pembiayaan senilai Rp 267 miliar” ungkapnya kepada Kontan.co.id.
Sepanjang 2019 lalu, BNI Syariah tercatat membuka 7 unit bisnis baru, di mana 2 unit merupakan bekas unit bisnis BNI yang ditutup, sementara 5 unit merupakan unit bersama dengan BNI.
Sementara PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) bahkan ikut meraup pertumbuhan yang signifikan dari aksi pengalihan induknya yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di Aceh.
Sampai akhis semester I-2020, BRI Syariah telah menerima pengalihan 82,98% pembiayaan, dan 53,18% simpanan nasabah milik BRI di Aceh. 30% portofolio pembiayaan BRI Syariah disumbang oleh konversi aset tersebut. Adapun sampai Juni 2020, pembiayaan perseroan tumbuh 55,6 (yoy) menjadi Rp 37,4 triliun.