Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Aksi mendorong konversi aset di Aceh sejatinya turut membantu niat Kementerian BUMN untuk menggabungan bank syariah yang merupakan entitas anak bak pelat merah.
Maklum Kementerian BUMN punya rencana cukup ambisius, di mana bank hasil penggabungan diproyeksikan bisa langsung masuk ke jajaran 10 bank beraset terbesar di tanah air.
“Terkait merger, kami belum dapat perkembangan terbaru, namun rencana tersebut pasti akan memiliki banyak sisi baik,” lanjut Aquarius.
Mekipun jika merujuk laporan keuangan empat entitas bank syariah tersebut, proyeksi tersebut sejatinya cukup potensial. Sampai semester I-2020, empat entitas bank syariah tersebut memiliki total aset senilai Rp 245,84 triliun
Baca Juga: Hutama Karya: Persoalan lahan jalan tol Pekanbaru-Dumai tuntas Oktober 2020
Ekonom senior sekaligus mantan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan juga turut mendukung rencana penggabungan usaha ini.
Ia menilai untuk memperbesar skala bisnis bank syariah, sekaligus menekan biaya agar lebih efisien dan dapat bersaing dengan bank konvensional aksi penggabungan usaha memang bisa jadi jalan pintas.
“Beberapa bank syariah BUKU 1, dan BUKU 2 memang perlu untuk merger guna meningkatkan skala dan kemampuan bersaingnya. Era merger bank-bank konvensional sudah terjadi pada 2000-an. Sekarang waktunya bank-bank syariah merger agar punya skala bisnis yg besar, dan bisa menurunkan average cost," ungkapnya pekan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News