Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis koperasi makin kuat di Tanah Air. Wajar saja, regulator yaitu Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi izin koperasi untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Yang terbaru, Koperasi Kredit (Kopdit) Obor Mas asal Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT) siap menyalurkan kredit untuk pengusaha kecil ini.
Sebelumnya, di pertengahan 2017, Koperasi Kospin Jasa dengan aset Rp 7 triliun dan menerapkan teknologi finansial, sudah lebih dulu mendapat izin menyalurkan KUR.
"Dengan BI kita sudah tanda tangan MoU. SIKP (Sistem Informasi Kredit Program) Kementerian Keuangan awal akan datang ke Maumere untuk di-install dan di-on sign. Kami juga sudah coba juga di Jakarta di kementerian. Sudah oke," ungkap General Manager Kopdit Obor Mas Frediyanto kepada Kontan.co.id pada Senin (30/10).
Frediyanto mengatakan koperasi telah memasang target penyaluran KUR sebanyak Rp 50 miliar lantaran hanya tersisa waktu dua bulan hingga akhir tahun. Namun, koperasi yang berbisnis utama simpan pinjam ini berharap mendapatkan mandat menyalurkan KUR Rp 200 miliar pada 2018.
Agar target penyaluran KUR hingga akhir tahun tercapai, Frediyanto bilang telah terlebih dahulu memberikan pendidikan finansial kepada anggota agar dapat mengembangkan usaha produktif. Setelah itu diberikan pinjaman dari koperasi.
"Mereka yang sudah pernah meminjam ini lah yang akan kita jadikan pasar penyaluran KUR ke depannya. Sebab kita harus melihat dulu perilaku mereka dalam meminjam uang apakah baik atau tidak. Bila baik nanti kita arahkan mereka kepada KUR," kata Frediyanto
Asal tahu saja, per 30 September 2017 Koperasi Obor Mas memiliki aset Rp 574 miliar dengan anggota 74.235 orang. Sedangkan simpanan anggota yang sudah berhasil dihimpun oleh koperasi sebanyak Rp 493 miliar.
Hingga akhir tahun, Frediyanto mengatakan target aset yang hendak dicapai sebanyak Rp 600 miliar. Sedangkan jumlah anggota yang ingin dicapai sebanyak 75.000 orang.
Berbicara omzet, Frediyanto mengatakan bila akhir 2016 koperasi berhasil meraup omzet Rp 200 miliar. Sedangkan omzet per September 2017 sudah mencapai Rp 300 miliar. Frediyanto pun optimis dapat meraup target omzet di akhir tahun sebanyak Rp 350 miliar.
Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi dan UKM, penyaluran KUR secara nasional per 30 September 2017 sebanyak Rp 69,68 triliun kepada 3,09 juta debitur. Padahal hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan dapat merealisasikan Rp 110 triliun. Hal ini naik dibandingkan pada 2016 yang hanya Rp 100 triliun. Bahkan pemerintah sudah menetapkan bunga KUR turun dari 9% menjadi 7% per 1 Januari 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News