Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara muslim terbesar di dunia, industri pembiayaan syariah di Indonesia jelas potensial. Melihat kondisi tersebut, Pracico Inti Utama, sebuah koperasi simpan pinjam (kospin) dan pembiayaan syariah lokal, berupaya untuk terus mengembangkan laju bisnis di pembiayaan syariah.
Menurut Djamil Hasyim, Chief Executive Officer Pracico Inti Utama, bisnis koperasi dan pembiayaan yang dilakoninya sudah berlangsung sejak April 2018. Dan saat ini pihaknya sudah menggandeng 300 anggota. Adapun produk yang dijajakan oleh Pracico yang menginduk dengan Multi Inti Sarana Group (MIS Group) ada dua, yaitu Simpanan Berjangka Mudharabah Beriman dan Pembiayaan Syariah Murabahah Beriman.
Khusus untuk di produk simpanan berjangka, Pracico di akhir tahun lalu sudah mengumpulkan dana dari para anggota sebanyak Rp 472,6 miliar. Sedangkan sampai akhir tahun ini ditargetkan bisa mengumpulkan dana hingga Rp 700 miliar.
Sedangkan di bisnis pembiayaan, pihaknya membidik segmen menengah dengan kisaran pembiayaan antara Rp 750 juta sampai Rp 2,5 miliar. Salah satu agunan bisa berupa rumah yang dikosongkan bila ada nasabah butuh dana cepat. "Apabila dalam sembilan bulan tidak ada pelunasan, rumah yang dijaminkan menjadi milik Pracico dan akan dijual kembali," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3).
Saat ini Pracico Inti Utama telah menyalurkan pembiayaan di sejumlah kota seperti Surabaya, Malang, Semarang, Cirebon, Medan, dan Tanjung Pinang. "Tahun ini kami sedang mempersiapkan perwakilan di beberapa kota seperti Magelang, Tasikmalaya, Pekanbaru dan Jambi. Idealnya kami berada di setiap ibukota provinsi," harap Djamil.
Pracico sendiri kini tengah mempersiapkan berbagai strategi untuk mempercepat penyaluran dana. Mulai dari pelatihan tenaga marketing, diversifikasi produk, memperkecil jumlah pinjaman dan memperbanyak jumlah perwakilan.
Misbahul Ulum, Anggota Dewan Pengawas Syariah Pracico Inti Utama berpendapat untuk memperbesar penyaluran dana, Pracico harus melakukan ragam inovasi. Misalnya dengan memberikan pembiayaan terhadap komunitas atau kelompok, talangan umrah atau haji dan yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News