Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sepanjang tahun 2014 kemarin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan kredit sebesar Rp 530 triliun. Angka ini tumbuh 12,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 472,4 triliun.
Direktur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin menyatakan, topangan kredit perseroan utamanya dipicu oleh penyaluran pembiayaan sektor produktif. Pada akhir 2014, kredit sektor produktif tumbuh 13,9% mencapai Rp 410,6 triliun dibandingkan akhir tahun 2013, yang sebesar Rp 360,4 triliun.
Sementara itu, kredit investasi bank dengan kode emiten BMRI ini tumbuh 9,1%. Sepanjang 2014, kredit modal kerja Bank Mandiri tumbuh 16,7%. Sektor terkait infrastruktur yaitu konstruksi mencatat akselerasi pertumbuhan sebesar 19,1% diikuti oleh industri pengolahan sebesar 15,5%.
Dilihat dari segmentasi, kenaikan penyaluran kredit terjadi di seluruh lini bisnis BMRI. Pertumbuhan tertinggi ada pada segmen mikro yang mencapai 33,2% menjadi Rp 36 triliun pada Desember 2014 dari Rp 27 triliun pada tahun 2013. Jumlah nasabah kredit mikro pada bank berlogo pita emas ini juga meningkat sebanyak 119.000 nasabah.
Sementara kredit yang telah disalurkan perseroan untuk segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mencatat pertumbuhan sebesar 13,6% menjadi Rp 73,4 triliun. Untuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga akhir 2014, jumlah nasabah meningkat 34% secara tahunan menjadi lebih dari 395.000 nasabah dengan limit sebesar Rp 18,2 tiliun.
Pertumbuhan kredit di Bank Mandiri turut diikuti oleh pertumbuhan rasio kredit bermasalah atawa non performing loan (NPL) net naik sebesar 0,23% menjadi 0,81% per akhir 2014 dari 0,58% per 31 Desember 2013. "NPL disumbang oleh anak usaha, Bank Syariah Mandiri," ujar Budi di Jakarta, Rabu (11/2).
Perlambatan pertumbuhan kredit, memicu turunnya loan to deposit ratio (LDR) di Bank Mandiri menjadi 82,86% dari sebelumnya 84,46% pada akhir Desember 2013. Sementara rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) menjadi 16,6% pada 31 Desember 2014 dari 14,93% pada akhir Desember 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News