Reporter: Mona Tobing | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Angka kredit bermasalah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melompat.
Non perfoaming loan (NPL) PNM pada September naik 4% dari posisi Desember 2014 sebelumnya sebesar 2,8%.
Naiknya rasio kredit bermasalah PNM terjadi karena melemahnya harga komoditas perkebunan dan pertambangan yang membuat kemampuan nasabah mencicil pembayaran turun.
Harga jual komoditas perkebunan seperti: kelapa sawit, cokelat dan karet yang rendah di tingkat petani melemahkan kemampuan nasabah mencicil pembayaran.
Gung Panggodo, Sekretaris Perusahaan PNM mengatakan, kualitas pembiayaan PNM juga bergantung pada kondisi ekonomi tanah air yang lesu.
Meskipun perusahaan telah melakukan collection secara proaktif kepada debitur namun jika pendapatan dari nasabah berkurang otomatis akan mengurangi kemampuan cicilan debitur.
Tidak ingin NPL terus naik, PNM terus melakukan pendampingan guna mengurangi rasio kredit macet.
Plus, mengandeng asosiasi pengusaha dan pemerintah daerah untuk menyediakan pasar.
"Kami kerjasama dengan pemerintah daerah untuk bisa memberikan akses kepada pengrajin dan pemgusaha untuk dapat menciptakan demand," tandas Gung pada Jumat (30/10).
PNM menargetkan angka NPL perusahaan sampai akhir tahun bisa turun menjadi 3%.
Perusahaan juga mengerem penyaluran kredit untuk segmen tertentu terutama pada harga komoditas yang turun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News