kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kredit di beberapa provinsi mulai menggeliat, bagaimana efeknya ke bank daerah?


Selasa, 29 Mei 2018 / 18:32 WIB
Kredit di beberapa provinsi mulai menggeliat, bagaimana efeknya ke bank daerah?
ILUSTRASI. BANK BJB


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa provinsi mencatat pertumbuhan kredit dua digit. Provinsi yang mencatat pertumbuhan kredit dua digit ini relatif menyebar dari Sumatera sampai Papua.

Berdasarkan data perkembangan terkini tantangan dan prospek ekonomi Indonesia dari Bank Indonesia (BI) yang diterima Kontan.co.id, tercatat ada 18 provinsi di Indonesia yang mencatat pertumbuhan kredit dua digit.

Sebanyak 18 provinsi yang mencatat pertumbuhan kredit lebih dari 10% adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Sumsel, Banten, Yogyakarta, NTB, NTT, Gorontalo, Sulut, Sulteng, Sulbar, Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat.

Dari beberapa provinsi tersebut, Maluku Utara tercatat mempunyai kenaikan kredit yang paling tinggi yaitu mencapai 72% yoy.

Seiring pertumbuhan kredit tersebut, rasio kredit bermasalah (NPL) bank juga terpelihara di level yang sehat yaitu tidak melebihi 5%. Hanya dua provinsi yang mencatat NPL yang cukup tinggi yaitu Kalimantan Timur 5,6% dan Sulawesi Selatan 4,8%.

Dengan kenaikan pertumbuhan kredit di beberapa daerah ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi efeknya positif ke pertumbuhan kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Boedi Armanto, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II OJK bilang memang ada korelasi antara kenaikan pertumbuhan kredit di daerah dengan kinerja BPD. "Karena BPD lebih tahu kondisi daerahnya dibandingkan bank yang berkantor pusat di Jakarta," kata Boedi kepada Kontan.co.id, Senin (29/5).

Pemegang saham BPD yaitu pemerintah provinsi juga sudah mempunyai kebijakan untuk meningkatkan ekonomi di daerah. Hal ini oleh direksi BPD tinggal disesuaikan dan dieksekusi.

Industri Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatat realisasi laba pada kuartal I-2018 sebesar Rp 3,4 trliliun atau naik 1,5% secara year on year (yoy).

Berdasarkan data statistik perbankan (SPI) yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tercatat pertumbuhan laba ini salah satunya didorong oleh pertumbuhan kredit 9,29% yoy menjadi Rp 390 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×