Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memantapkan diri sebagai bank yang agresif menyalurkan kredit lewat jalur digital. Tahun ini, lini bisnis BNI digital loan diyakini tumbuh kencang.
Senior Vice President Usaha Kecil BNI Anton Siregar mengatakan, sejak diluncurkan bulan April 2016 silam, platform BNI digital loan telah memproses aplikasi pembiayaan sebanyak 11.500 aplikasi. "Sejak diluncurkan kredit sudah Rp 5 triliun," ujar Anton kepada KONTAN, Senin (6/3).
Catatan saja, BNI digital loan mengucurkan kredit di bawah Rp 1 miliar secara online. Dari total pinjaman yang diberikan ke debitur, sebanyak 9.800 orang berasal dari segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Bank berlogo 46 ini memasang target sebesar Rp 6,5 triliun kredit digital dapat terealisasi di April 2017 atau tepat setahun setelah meluncur. "Penyalurannya kami fokuskan ke sektor pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan industri olahan," jelas Anton.
Dia menambahkan, selain menggenjot pertumbuhan, kredit digital ini diharapkan dapat mempermudah akses bagi para pelaku UMKM mendapatkan kebutuhan pembiayaan. Pasalnya, untuk mendapatkan pinjaman, calon debitur hanya perlu mengisi formulir yang terlampir di situs BNI atau mengunduh aplikasi BNI digital loan lewat ponsel pintar (smartphone).
Sebagai gambaran, di situs e-loan BNI, ada tiga jenis kredit yang dapat diakses oleh debitur antara lain kredit usaha rakyat (KUR), Kredit wirausaha dan kredit tanpa agunan (KTA). Hingga saat ini, hanya dua jenis kredit yang dapat diajukan yakni KUR dan wirausaha. Sementara khusus KTA harus menghubungi cabang BNI yang sesuai dengan domisili kerja.
BNI digital loan menyalurkan KUR maksimal Rp 25 juta dan bisa digunakan untuk modal kerja usaha maupun investasi. Adapun untuk kredit usaha, plafon kredit maksimal Rp 1 miliar. Bunga yang dipatok untuk kredit digital BNI saat ini yakni 9% untuk KUR atau pembiayaan maksimal Rp 500 juta. Sementara untuk kredit hingga Rp 1 miliar bunga ditetapkan 9,95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News