kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI bidik KTA 2017 tumbuh 71,4%


Jumat, 03 Maret 2017 / 16:29 WIB
BNI bidik KTA 2017 tumbuh 71,4%


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perbankan memasang target tinggi untuk penyaluran kredit tanpa agunan (KTA) pada tahun ini. Misalnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang optimistis, penyaluran KTA dapat tumbuh sebesar Rp 7 triliun pada tahun ini.

Target tersebut meningkat 71,4% dibandingkan realisasi KTA tahun lalu yang senilai Rp 9,8 triliun.

Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan, tahun lalu, KTA BNI atau BNI Fleksi tumbuh dua kali lipat dibanding akhir tahun 2015. "Realisasi KTA kita, terakhir Rp 9,8 triliun. Kenaikannya Rp 6 triliun pada tahun lalu dari posisi Desember 2015 sekitar Rp 3 triliun," ujar Anggoro di Jakarta, awal pekan ini.

Anggoro menyebut, pertumbuhan signifikan tahun lalu ditopang dari upaya perseroan yang fokus menggarap nasabah yang sudah ada (existing customer base) khususnya yang sudah menggunakan payroll BNI.

Selain itu, kata Anggoro, dengan menyalurkan KTA ke nasabah yang sudah ada, kemungkinan kredit bermasalah  dapat diminimalisir. "Selama ini payroll kita sudah banyak, sekaligus kita fokus ke customer yang payroll, sehingga NPL (non performing loan) bisa terjaga," tuturnya.

Saat ini tercatat, jumlah nasabah payroll BNI sudah mencapai 1,7 nasabah. Meski begitu, penetrasi KTA baru sekitar 17% dari total keseluruhan nasabah. "Sekarang kita sudah punya 1,7 juta payroll, penetrasi KTA itu mungkin baru 200.000 sampai 300.000, berarti masih ada 1,5 juta lagi. Anggaplah yang eligible cuma separuhnya, dan itu masih 700.000," papar Anggoro.

Dalam beberapa waktu ke depan, BNI menyebut belum akan menjaring nasabah baru. Asal tahu saja, berdasarkan situs BNI, khusus nasabah payroll BNI dapat mengajukan fasilitas kredit mencapai Rp 100 juta dan minimal Rp 5 juta. Sementara, apabila payroll tidak melalui BNI hanya dapat mendapatkan kredit maksimal Rp 50 juta.

Suku bunga variatif, saat ini belum ada rencana untuk dinaikan. Mulainya dari 8,5% hingga 10,5% dan tenor maksimal 10 tahun," jelas Anggoro.

Per akhir Desember 2016, kredit konsumer bank berkode emiten BBNI ini tercatat tumbuh 13,1% menjadi Rp 65,06 triliun dibanding tahun 2015 yang mencapai Rp 57,53 triliun. Adapun payroll BNI tumbuh paling tinggi mencapai Rp 8,94 triliun atau naik 128,1% dari pencapaian Desember 2015 sebesar Rp 3,92 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×