kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.918   12,00   0,08%
  • IDX 7.194   53,44   0,75%
  • KOMPAS100 1.105   10,45   0,95%
  • LQ45 877   11,00   1,27%
  • ISSI 221   0,83   0,38%
  • IDX30 448   5,50   1,24%
  • IDXHIDIV20 540   5,09   0,95%
  • IDX80 127   1,35   1,07%
  • IDXV30 134   0,22   0,17%
  • IDXQ30 149   1,57   1,07%

Kredit Diproyeksikan Melaju di 2024, Bank Menyebut Korporasi Masih Butuh Pembiayaan


Selasa, 26 Desember 2023 / 20:20 WIB
Kredit Diproyeksikan Melaju di 2024, Bank Menyebut Korporasi Masih Butuh Pembiayaan
ILUSTRASI. Memasuki Pemilu serentak pada awal tahun 2024, sejumlah bank masih optimistis kredit korporasi akan tumbuh.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki pemilihan umum (Pemilu) serentak pada awal tahun 2024, sejumlah bank masih optimistis kredit korporasi akan tumbuh. Apalagi, ada proyeksi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Meskipun memang saat menjelang Pemilu serentak, para pengusaha atau korporasi masih menahan ekspansi bisnis. Hal ini juga didukung oleh laporan Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan yang dirilis oleh BI. BI memperkirakan kebutuhan pembiayaan korporasi selama tiga bulan ke depan yakni sampai Februari 2024 masih akan tumbuh meskipun melambat.

BI memperkirakan para pengusaha atau korporasi dalam pemenuhan kebutuhan dana selama 3 bulan mendatang mayoritas masih akan dipenuhi dari dana sendiri dengan porsi besaran sekitar 74%, selanjutnya sebanyak 15,1% akan dipenuhi dari kredit baru ke perbankan. Porsi dari kredit perbankan tersebut setidaknya diproyeksi naik dari yang saat ini sebanyak 12,7%. 

Di sisi lain, para bankir mengatakan meski perkiraan BI tersebut menyebut porsi kredit ke perbankan tidak besar. Tetapi mereka optimistis korporasi masih butuh pembiayaan dari perbankan.

Baca Juga: Perbankan Optimistis Tren Positif Kredit Sindikasi Berlanjut pada Tahun 2024

Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Susana Indah Kris Indriati mengatakan, pihaknya tetap optimistis bisnis Mandiri Group tetap dapat bertumbuh dengan baik di tahun 2024. Pertumbuhan bisnis Bank Mandiri didukung ekonomi makro Indonesia yang tetap baik. 

"Dari hasil diskusi dengan nasabah kami di corporate banking rata-rata mereka telah memperoleh pembiayaan di tahun 2023 untuk investasi/capex tahun 2024 namun masih tetap ada yang akan mencari pembiayaan di tahun 2024," kata Indah kepada Kontan belum lama ini.

Dia menyebut hal ini merupakan sinyal positif bahwa di tengah situasi geopolitik global dan ekonomi global yang kurang baik, korporasi Indonesia melihat bahwa bisnis masih tetap dapat bertumbuh dalam tahun politik di 2024. 

"Sesuai RKAP 2024, secara bankwide kredit akan tumbuh 9,51% dan wholesale/korporasi akan tumbuh 8,5%," kata dia.

Untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, Bank Mandiri telah menetapkan strategi melalui penggarapan bisnis secara komprehensif baik di prinsipal atau nasabah korporasi maupun di ekosistem nasabah tersebut. Sehingga Bank Mandiri tidak hanya mengejar target di pertumbuhan segmen wholesale banking saja tetapi sekaligus pertumbuhan bisnis di ekosistem nasabah yang akan digarap oleh segmen commercial banking maupun segmen retail (consumer banking dan mikro banking).

"Kami optimistis dapat melampaui target sampai dengan akhir tahun 2023," kata dia.

Baca Juga: Mengintip Prospek Saham Perbankan di Tengah Suku Bunga yang Masih Tinggi pada 2024

Senada, EVP Secretarian and Communication BCA Hera F Haryn mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan nasional pada 2024 mendatang akan sejalan dengan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan masih tahan banting. BCA akan terus menyalurkan kredit ke sektor-sektor potensial seperti energi baru terbarukan. 

"Kami akan menjalankan fungsi intermediasi dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan memperhatikan peluang serta kondisi politik serta ekonomi terkini. Kami harapkan kondisi politik tetap kondusif agar perekonomian tumbuh positif," kata dia kepada Kontan.co.id.

Hingga September 2023, BCA mencatatkan pertumbuhan kredit double digit hampir di semua segmen, termasuk korporasi. Pertumbuhan total kredit BCA mencapai 12,3% YoY menjadi Rp 766,1 triliun. Angka pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata industri. 

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2% YoY mencapai Rp 343,5 triliun per September 2023. Kontributor terbesar bagi pertumbuhan kredit korporasi berasal dari sektor jasa keuangan dan properti dan konstruksi. Ke depannya, BCA akan terus menjajaki berbagai kesempatan untuk melakukan penyaluran kredit di berbagai sektor.

"BCA tetap optimistis dengan tetap mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makroekonomi. Kami berharap total kredit BCA akan tumbuh di kisaran 10%-12% di tahun 2023," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×