kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit ekspor impor BNI bertumbuh 45,4% di semester I 2019


Kamis, 11 Juli 2019 / 20:21 WIB
Kredit ekspor impor BNI bertumbuh 45,4% di semester I 2019


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan pembiayaan terhadap sektor berorientasi ekspor sesuai fokus Pemerintah seperti, kegiatan-kegiatan ekspor seperti ikan, pertambangan, dan crude palm oil (CPO) sebagai strategi menjaga pertumbuhan kredit tahun ini.

PT Bank Negara Indonesia Tbk merupakan salah satu bank yang akan terus aktif melakukan pembiayaan ke nasabah yang berorientasi pada kegiatan ekspor impor. Tahun ini, bank pelat merah ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan di sektor ini bisa tumbuh 36,5% secara year on year (yoy).

Baca Juga: Tren penjualan SBN ritel di Bank BTN cenderung menurun

Sementara sepanjang semester I, BNI melalui kantor cabang luar negerinya telah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan ekspor impor sebesar 45,4% yoy. "Mayoritas pembiayaan tersebut diberikan kepada perusahaan trading & manufaktur yang sebagian besar berorientasi ekspor," ungkap Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo pada Kontan.co.id, Kamis (11/7).

Untuk mencapai target pertumbuhan 36,5% hingga ujung tahun, Rico bilang, kantor cabang luar negeri BNI yang ada di Singapore, Hongkong, Tokyo, Seoul, London, New York aktif melakukan eksplorasi nasabah-nasabah Indonesia related yang ada di wilayah kelolaannya untuk menggunakan fasilitas perbankan dari BNI.

Baca Juga: Deutsche Bank bakal lakukan PHK massal, bagaimana nasib Deutsche Bank Indonesia?

Baru-baru ini, BNI melalui Kantor Cabang Luar Negeri New York, Amerika Serikat memberikan dukungan fasilitas pembiayaan kepada Crystal Cove Seafood Corp (Crystal Cove), perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan seafood dari Amerika Serikat. Perusahaan ini melakukan impor seafood dari Indonesia.

Fasilitas pembiayaan yang akan disalurkan tersebut adalah sebesar US$ 6,8 juta dan akan digunakan untuk meningkatkan volume impor seafood dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×