Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Melalui strategi pengembangan dan optimalisasi bisnis, Ossy bilang pihaknya optimistis sampai dengan akhir tahun 2025 pertumbuhan kredit secara keseluruhan dapat tumbuh di kisaran 10%-12%.
Di mana, Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian agar kualitas kredit tetap terjaga di level yang optimal.
Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa kinerja industri perbankan bakal sejalan dengan kondisi perekonomian. Oleh karenanya, ia melihat tren pertumbuhan kredit investasi masih terjaga hingga saat ini.
Baca Juga: Perbankan Bersiap Menjalankan Skema Kredit Investasi Padat Karya
Di BCA sendiri, Hera mengungkapkan bahwa kredit investasi merupakan kontributor utama dalam kredit korporasi. Di mana, kontributor terbesar kenaikan kredit korporasi BCA adalah sektor pertambangan non migas dan energi.
“Porsi kredit investasi yang disalurkan setara 35% dari total pembiayaan BCA di 2024,” ujar Hera.
Ia pun menegaskan BCA akan mencermati dinamika makroekonomi, baik domestik maupun global, termasuk dampak dari kebijakan tarif impor Amerika Serikat. Ia meyakini pemerintah dan otoritas memiliki langkah strategis dalam mengantisipasi dinamika perekonomian global.
Baca Juga: BBCA Menggenjot Kredit di Akhir Tahun
Secara internal, Hera bilang BCA akan mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid guna menghadapi ketidakpastian global, sekaligus memberikan landasan bagi pertumbuhan kredit yang berkesinambungan dan berkualitas.
Selanjutnya: Prospek Indo Tambangraya (ITMG) di Tengah Pelemahan Harga Batubara dan Tarif Trump
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat di Musim Hujan, Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News