kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit kendaraan bermotor masih melaju kencang hingga November


Rabu, 19 Desember 2018 / 20:36 WIB
Kredit kendaraan bermotor masih melaju kencang hingga November


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) perbankan masih deras mengalir hingga November 2018. Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Lani Darmawan mengungkapkan bahwa KKB CIMB Niaga tumbuh 10% secara tahunan atau year on year (yoy) hingga November.

Namun Lani tidak merinci nilai KKB yang sudah disalurkan. Berkaca pada pencapaian ini ditambah dengan masih luasnya prospek KBB, Lani memproyeksi KKB bank dengan kode saham BNGA ini dapat tumbuh 10% yoy di 2019.

Begitupun dengan PT Bank Central Asia Tbk yang mencatatkan pertumbuhan KKB. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan bahwa hingga November 2018, BCA telah menyalurkan kredit sebanyak 1 juta unit atau tumbuh 7% yoy. Sedangkan secara nilai, Santoso menyebut pertumbuhan KKB BCA mencapai 8% yoy sejalan dengan kondisi pasar pembiayaan kendaraan bermotor yang tumbuh moderat.

Meski tidak merinci realisasi KKB di November 2018, Santoso bilang hingga September BCA sudah menyalurkan outstanding KKB sebesar Rp 41,5 triliun. “Meskipun demikian, kualitas KKB BCA tetap terjaga pada level yang rendah dimana NPL di kisaran 1%,” ujar Santoso kepada Kontan.co.id pada Rabu (19/12).

Santoso menambahkan, pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor di tahun 2019 akan dipengaruhi proses pemulihan ekonomi. Tren kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi pertumbuhan pembiayaan tersebut. "Kami proyeksi tumbuh 8% yoy tahun depan," imbuh dia.

Pasar mau ketinggalan, PT Bank BNI Syariah juga menikmati bisnis pembiayaan kendaraan bermotor. Direktur Ritel BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan bahwa pertumbuhan pembiayaan kredit bermotor pada November mencapai 27,06% yoy menjadi Rp 84,93 miliar. Padahal pada November 2017 hanya Rp 66,85 miliar.

Meski tumbuh dobel digit, Iwan mengaku secara kualitas, pembiayaan kendaraan bermotor BNI Syariah masih terbilang bagus. Iwan bilang non performing financing atau NPF pembiayaan kendaraan bermotor BNI Syariah hanya 0,12%.

"Strategi tahun 2019, kami akan mengembangkan kerja sama dengan diler-diler kendaraan bermotor, menggarap pasar pegawai rekanan BNI Syariah. Tahun depan kami mematok pertumbuhan Oto iB Hasanah sekitar 15% yoy," ujar Iwan kepada Kontan.co.id.

Sekedar informasi, data Bank Indonesia mencatatkan KKB perbankan hingga Oktober 2018 masih tumbuh 13,3% yoy menjadi Rp 140 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×