kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kredit konsumsi masih menjadi andalan perbankan di tengah pandemi


Minggu, 05 September 2021 / 17:31 WIB
Kredit konsumsi masih menjadi andalan perbankan di tengah pandemi
ILUSTRASI. Penjualan Properti. KONTAN/Baihaki/27/8/2021


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumsi masih jadi andalan perbankan di tengah pandemi. Bank Indonesia (BI) menyebut kredit konsumsi terakselerasi dari 1,9% year on year (yoy) di Juni 2021, meningkat 2,3% yoy menjadi Rp 1.662,0 triliun per Juli 2021. 

“Peningkatan tersebut disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit multiguna. Penyaluran kredit sektor properti pada Juli 2021 tumbuh 4,9% yoy, melambat dibandingkan Juni 2021 tumbuh 5,3% yoy terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate,” mengutip Analisis Uang Beredar BI pada Minggu (5/9).

Kredit konstruksi melambat dari 5,3% yoy menjadi 4,6% yoy pada Juli 2021. Terutama pada kredit untuk konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga: Kredit konsumer tumbuh pada Juli, bankir berharap tak ada lagi pengetatan mobilitas

Sementara itu, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar -1,6% yoy, lebih dalam dibandingkan Juni 2021 sebesar -0,5% yoy. Hal ini terutama terjadi pada kredit real estate gedung perbelanjaan seperti Mall dan Plaza di DKI Jakarta dan Sulawesi Utara. 

Di sisi lain, KPR ataupun kredit pemilikan apartemen (KPA) kembali mengalami peningkatan dari Rp 7.2% yoy pada Juni 2021 menjadi 7,4% yoy pada Juli 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR di atas 70. 

Asal tahu saja, kredit modal kerja baru mampu tumbuh 0,2% yoy dan kredit investasi masih terkontraksi 1,7% yoy di Juli 2021. Namun, bankir berharap tidak ada lagi pengetatan mobilitas masyarakat di hingga penghujung tahun. 

PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya mampu mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer berkisar 5% hingga 6% per Juli 2021. Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengapresiasi langkah pemerintah yang melakukan pelonggaran PPKM saat kondisi Covid-19 bisa dikendalikan. 

“Ini baik sekali, sehingga memberikan ruang gerak yang lebih baik untuk pertumbuhan usaha masyarakat dan nasabah. Sampai Juli, bisnis konsumer masih tetap tumbuh di tengah pandemi walaupun bisa lebih baik jika tidak ada pandemi,” ujar Lani kepada KONTAN pada Jumat (5/9). 

Ia menyatakan segmen kredit pemilikan rumah (KPR) mampu tumbuh 7% yoy per Juli 2021. Sedangkan kredit kendaraan bermotor lewat anak perusahaan CIMB Niaga Auto Finance melesat 13% yoy. 

Namun, bisnis kartu kredit masih terkontraksi 8% yoy, maklum kegiatan terkait travel masih jauh dari normal. Di sisi penghimpunan dana, CIMB Niaga mampu mencatatkan pertumbuhan dana murah atau Current account and saving account dobel digit. “Sampai akhir tahun kami harap masih berlanjut positif. Pertumbuhan 5% hingga 6% paling tidak bisa dipertahankan. Asalkan jangan ada PPKM ketat lagi,” paparnya. 

PT Bank Permata Tbk mengakui PPKM telah membuat kontraksi kredit konsumer per Juli 2021. Direktur Bank Permata Djumariah Tenteram bilang kondisi tersebut tidak berlarut lantaran bisnis konsumer kembali menggeliat mulai pada Agustus 2021. 

“Harapannya dengan pelonggaran yang terus dilakukan, kita lihat tren peningkatan kredit masih akan berlanjut sampai akhir tahun. Target bisnis ritel tahun ini sekitar 5% untuk kredit konsumer dan UMKM. Sebenarnya pada kuartal kedua, volume kredit meningkat 35% untuk kredit ritel dan UMKM,” ujar Djumariah. 

Ia melihat, permintaan kredit UMKM masih saat terjadinya pengetatan mobilitas. Namun untuk kredit konsumer seperti kredit tanpa agunan (KTA) dan KPR masih mampu tumbuh optimal.

“KPR tahun ini, kita harapkan bisa tumbuh 22% hingga 23%. Sedangkan personal loan (KTA) kita harapkan bisa tumbuh optimal karena kita bisa bantu cash flow bagi pengusaha kecil. Dua produk ini masih bisa diandalkan hingga akhir tahun,” paparnya. 

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara mencatatkan kredit konsumer sebesar Rp 13,3 triliun saat ini. Naik 9,92% you dibandingkan dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,1 triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut, Syahdan Siregar bilang produk yang menjadi andalan yakni kredit multi guna, kredit pensiun, kredit agunan deposito, dan kredit pinjaman pegawai.

Selanjutnya: Imbas PPKM, fungsi intermediasi perbankan melandai pada Juli 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×