kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit macet bank daerah masih tinggi


Rabu, 09 Mei 2018 / 14:22 WIB
Kredit macet bank daerah masih tinggi
ILUSTRASI. Obligasi Bank Sumut


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit bermasalah masih menghantui kinerja perbankan di kuartal pertama. Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatat masih memiliki rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tinggi yang bertengger di atas 3%.

Setidaknya, dua BPD papan atas, yakni PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatat rasio NPL di atas pasar.

Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo mengatakan, pihaknya terus menekan laju kredit bermasalah. Buktinya, NPL gross turun menjadi 4,08% di kuartal I-2018. Sedangkan, NPL net turun menjadi 2,58% di kuartal I-2018.

Faktor yang membuat perbaikan NPL adalah Bank DKI melakukan intensifikasi penagihan kredit macet. Upaya lain adalah percepatan lelang, eksekusi hak tanggungan atas jaminan, pengambilalihan agunan, serta restrukturisasi kredit terhadap kredit yang masih potensial.

Ke depan, bank milik Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta ini ingin terus memperbaiki rasio NPL. Hingga akhir tahun 2018, Bank DKI memprediksi rasio NPL dapat berada di bawah 3%.

Sementara itu, Bank Jatim mencatat rasio NPL gross sebesar 4,84% di kuartal I-2018. Bila dirinci, NPL tertinggi berasal dari kredit komersial dengan catatan NPL komersial sebesar 18,8% di kuartal pertama. Diikuti oleh NPL segmen usaha kecil dan menengah yang menanjak ke level 7,37% pada kuartal pertama.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha menuturkan, secara keseluruhan, NPL terbesar disumbang dari debitur korporasi. "Penyumbang terbesar dari korporasi yang hampir 70%," kata Ferdi.

Agar NPL tak semakin bengkak, Bank Jatim akan aktif melakukan penagihan sampai dengan proses pailit debitur bermasalah. Bank berkode saham BJTM ini memproyeksikan rasio NPL gross akan membaik ke posisi 3,7% hingga 3,9% pada akhir tahun ini.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) yakin laju NPL akan lebih rendah. Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto mengungkap, pihaknya memproyeksi NPL akan berada di level 3,5% di tahun ini, atau lebih rendah daripada posisi tahun lalu, yaitu 4,38%.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumbel Babel) juga mematok NPL di bawah 3% akhir tahun 2018. Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil menegaskan, saat ini rasio NPL masih berada di bawah ketentuan OJK yaitu 3,08%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×