Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
Dari jumlah tersebut, segmen UMKM mendominasi dengan 1,39 juta debitur senilai Rp 96,79 triliun, sisanya berasal dari segmen konsumer dengan 14.731 debitur dengan nilai restrukturisasi Rp 4,43 triliun.
“Sampai akhir tahun, restrukturisasi kredit diperkirakan mencapai 20% dari portofolio kami, ini juga menjadi upaya Bank BRI membantu nasabah melewati masa sulit pandemi,” sambung Haru.
Sementara Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank BNI Syariah Wahyu Avianto mengaku pandemi memang mulai mengerek tinggi rasio pembiayaan bermasalah perseroan.
Baca Juga: BI salurkan bantuan Rp 13,75 miliar untuk menanggulangi Covid-19
Per April 2020, non performing finance (NPF) BNI Syariah telah mencapai 3,68%, meningkat dibandingkan akhir tahun lalu sebesar 2,90%. Wahyu mengaku rasio tersebut juga bakal mekn meningkat di akhir tahun akibat pandemi.
“Proyeksi kami dampak pandemi Covid 19 akan terus berlanjut beberapa bulan ke depan, sehingga kami telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi dampak tersebut, termasuk melakukan restrukturisasi atas pembiayaan nasabah, sampai akhir tahun kami masih optimistis NPF dapat dijaga di bawah 4%,” katanya kepada KONTAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News