Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kredit macet (non-performing loan/NPL) pada segmen kartu kredit perbankan mencatat peningkatan tahunan (year-on-year/YoY) sebesar 10,78% hingga September 2024, mencapai Rp1,70 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,53 triliun.
Peningkatan ini terjadi meskipun relaksasi pembayaran denda diperpanjang hingga 30 Juni 2025 oleh regulator.
Bank swasta nasional mencatat kenaikan tertinggi, dengan nilai NPL kartu kredit meningkat 21,65% YoY menjadi Rp1,18 triliun.
Baca Juga: Simak Panduan Bayar Tagihan Kartu Kredit BRI secara Offline dan Online
Sementara bank BUMN juga mengalami peningkatan sebesar 14,38% yoy, mencapai Rp517 miliar dibandingkan Rp452 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Meski begitu, sejumlah bank mengklaim perbaikan kualitas kredit kartu kredit berkat kebijakan relaksasi Bank Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI melaporkan adanya perbaikan NPL kartu kredit setelah penerapan kebijakan pembayaran minimum.
General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Grace Situmeang menyatakan, sekitar 30% nasabah memanfaatkan fasilitas pembayaran minimum sebesar 5%.
"Kebijakan ini membantu nasabah yang mengalami penurunan kemampuan membayar akibat kondisi ekonomi pasca-Covid-19. Relaksasi sejak 2020 berdampak positif pada kualitas kredit kartu kredit, dan NPL BNI tetap terjaga di level 2%," ujar Grace kepada Kontan.co.id, Kamis (5/12).
Kartu kredit saat ini menyumbang 10% dari total kredit konsumsi BNI, dengan kontribusi signifikan pada pertumbuhan kredit konsumsi secara keseluruhan.
Baca Juga: Kinerja Perbankan Terlihat Tumbuh Lebih Kencang pada Kuartal IV-2024
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA melaporkan rasio NPL kartu kreditnya tetap sehat di bawah 2% hingga September 2024.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA menyatakan bahwa pertumbuhan kredit konsumer, termasuk kartu kredit, mencapai 15% YoY dengan total outstanding Rp21,9 triliun.
"BCA secara pruden mematuhi kebijakan regulator dan menjaga rasio NPL tetap manageable," ungkap Hera.
BCA mencatat sebanyak 4,8 juta kartu kredit beredar, dan penggunaannya meningkat seiring pemulihan ekonomi nasional.
"Selaras dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang positif pada 2024, kami berharap transaksi kartu kredit BCA akan terus meningkat sehingga berdampak pada pertumbuhan kredit konsumer BCA," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News