kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit macet mobil melaju usai Lebaran


Kamis, 07 Agustus 2014 / 12:25 WIB
Kredit macet mobil melaju usai Lebaran
ILUSTRASI. Panduan cara lapor SPT Pajak Online di situs resmi DJP dan informasi batas lapor SPT tahunan


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perusahaan multifinance menikmati berkah Ramadan dengan naiknya penyaluran pembiayaan menjelang Lebaran. Namun, tetap saja multifinance harus mewaspadai tren kenaikan kredit macet yang biasanya mengiringi kenaikan pembiayaan tersebut.

Tak ingin rasio kredit macet alias non performing loan (NPL) melonjak setelah hari raya, sejumlah perusahaan pembiayaan pun menyiapkan berbagai strategi. Terutama untuk menghindari peningkatan kredit macet di segmen kendaraan bekas.

Menurut Deputi Direktur Mobil Bekas BCA Finance, KA Wibowo, rasio kredit macet di pembiayaan mobil bekas biasanya memang lebih tinggi ketimbang mobil baru. "Mungkin secara psikologis, debitur mobil baru lebih disiplin dalam membayar angsuran," kata Wibowo.

Hal tersebut terlihat dari rasio kredit macet BCA Finance untuk mobil bekas yang mencapai 1,6%. Sementara kredit macet untuk segmen mobil baru hanya sebesar 0,6%. Sehingga, rata-rata kredit macet BCA Finance saat ini sebesar 1,1%.

Nah, masyarakat biasanya menghabiskan dana untuk kebutuhan Lebaran. Sedangkan, duit untuk membayar cicilan biasanya sudah tidak ada lagi. Makanya banyak yang menunda pembayaran angsuran.

Wibowo mengatakan, kredit macet di tahun ini berpotensi terus naik. Hal ini merupakan dampak turunan dari kebijakan uang ketat yang mendorong kenaikan beban biaya bunga.

Meski ada bayangan kenaikan setelah Lebaran, Wibowo yakin, angka kredit macet bisa ditekan, termasuk pada segmen pembiayaan mobil seken. Caranya, BCA Finance meningkatkan analisis persyaratan dari aplikasi baru untuk pembiayaan mobil bekas yang ramai sebelum Lebaran. 

Hal ini bisa membantu menyeleksi aplikasi untuk menghindari kredit macet. "Tapi, peningkatan analisis ini tidak membuat proses menjadi lebih lama," ungkap Wibowo.

Hingga akhir semester pertama tahun ini, BCA Finance menyalurkan pembiayaan mobil bekas sebanyak Rp 2,8 triliun. Jumlah ini setara 48,3% dari target sebesar Rp 5,8 triliun hingga akhir tahun ini.

Adapun, total pembiayaan anak usaha BCA ini telah mencapai Rp 10,81 triliun, turun 19,98% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 13,51 triliun.

Tradisi kenaikan kredit macet pasca Lebaran juga menimpa BFI Finance. Karena merupakan tren tahunan, BFI Finance pun sejak jauh-jauh hari menyiapkan langkah agar kenaikan NPL bisa ditekan. "Kualitas kredit kami tingkatkan," ujar Direktur BFI Finance Sudjono, kemarin. Saat ini, rasio kredit macet BFI Finance berada di kisaran 1,45%. Rasio ini naik dibanding akhir tahun lalu yang sebesar 1,38%.

Sepanjang semester pertama 2014, penyaluran pembiayaan konsumen BFI Finance tumbuh 4,5% menjadi Rp 5,55 triliun. Lini usaha sewa pembiayaan BFI Finance mencetak pertumbuhan 15% menjadi Rp 2,21 triliun.

Meski sempat naik di pertengahan tahun, biasanya rasio kredit macet pembiayaan bisa turun kembali. NPL industri multifinance mencapai sekitar 1,4%-1,5% di akhir 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×