kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kredit macet multifinance turun jadi 3,18%


Rabu, 08 November 2017 / 20:26 WIB
Kredit macet multifinance turun jadi 3,18%


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angka non-performing finance (NPF) atau kredit macet di perusahaan pembiayaan, kian susut hingga akhir September lalu. Perusahaan yang memberi kredit untuk pembelian kendaraan bermotor dan leasing ini optimistis bisa menjaga angka kredit macet agar tak membengkak di penghujung tahun ini.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai September 2017 NPF multifinance nangkring di posisi 3,18%. Angka ini terus menurun dari posisi Desember tahun lalu yang mencapai 3,26%.

Pun demikian jika dilihat secara tahunan atau year on year (yoy) angka NPF multifinance melambung lebih tinggi di angka 3,38%.

Menurut Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan (APPI) Jodjana Jody, penurunan tersebut memang sudah diprediksi dan dijaga ketat oleh pelaku industri sejak awal tahun ini.

Dengan menerapkan strategi kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan dirasa cukup berhasil dalam menekan NPF. Maklum saja, ekonomi dalam negeri yang masih bergerak melandai menjadi salah satu tantangannya.

"Tentu pemilihan dan analisa proses awal kredit juga harus menjadi pertimbangan sehingga ke belakang aman," kata Jodjana kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.

Senada, PT Clipan Finance Indonesia Tbk masih cukup berkeyakinan bisa menekan angka NPF agar tidak melonjak di tutup tahun ini.

Direktur Clipan Finance Engelbert Rorong mengatakan, angka NPF perseroan sampai kuartal tiga tercatat sebesar 1,67%. Persentase tersebut kian menunjukkan penguatan positif setelah di tahun 2016 tercatat sebesar 1,98%.

"Kami jaga terus di bawah 2% sampai akhir tahun ini," kata Engelbert kepada Kontan.co.id

Untuk menjaga angka kredit macet, perusahaan berkode saham CFIN ini menerapkan strategi pengendalian risiko terintegrasi end to end process yakni dimulai dari proses persetujuan kredit hingga manajemen penagihan.

Demikian pula dengan PT BFI Finance Indonesia Tbk yang akan terus menjaga angka NPF di bawah angka 1,5% di tahun ini maupun masa mendatang.

Direktur Risiko BFI Finance Sigit Hendra Gunawan mengatakan, angka NPF perseroan sampai kuartal ketiga tahun ini kian melandai. Pada September tahun lalu misalnya, angka kredit macet BFI Finance berada di level 1,75% dan saat ini kian mengalami perbaikan menjadi 1,11%.

Adapun strategi dalam menekan angka NPF tersebut seperti pengendalian risiko yang terintegrasi dari awal sampai akhir (end-to-end) yang dimulai dari proses persetujuan kredit (credit underwriting) hingga manajemen penagihan (collection management).

"BFI Finance selalu fokus pada management risiko demi kelangsungan usaha yang berkelanjutan," ujar Sigit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×