kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Multifinance masuk digital agar efisien


Jumat, 03 November 2017 / 21:21 WIB
Multifinance masuk digital agar efisien


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan terus memperluas jaringan cabang di tahun ini. Selain menambah jaringan fisik, pelaku usaha pun diharapkan memperkuat teknologi digital dalam berbisnis.

Di tengah pasar yang masih belum pulih, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno bilang persaingan di industri pembiayaan pun makin ketat. Persaingan ini pun tak cuma sebatas sesama leasing, namun juga dengan pelaku usaha lain termasuk industri fintech yang kian merebak.

Makanya, pemanfaatan teknologi digital disebutnya sudah menjadi keharusan. "Setidaknya dioptimalkan di back office agar proses bisa lebih cepat dan efisien," kata dia belum lama ini.

Menurut dia, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan sampai bulan Juli lalu, jumlah jaringan yang dimiliki oleh pelaku usaha pembiayaan menembus 4.329 unit. Jumlah ini meningkat pesat dari tahun lalu dimana jumlah jaringan yang dimiliki multifinance baru berada di kisaran 3.800 unit.

Sementara OJK mencatat sampai bulan September 2017, industri multifinance memiliki rasio beban operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 82,97%. Rasio ini naik dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 82,79%.

PT BFI Finance Indonesia menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang aktif memperluas jaringan di tahun ini. Sampai bulan September kemarin, perseroan memiliki 321 jaringan, naik dari tahun lalu yang sebanyak 305 jaringan.

Jaringan terbanyak BFI Finance berada di Jawa dan Bali dengan 170 jaringan, disusul Sumatera dan Sulawesi masing-masing enam puluh unit. Sementara di Kalimantan ada 31 jaringan.

Direktur BFI Finance, Sutadi menyebut penguatan jaringan terutama di Jawa merupakan salah satu starategi yang terus dilakukan perusahaannya. Dimana sampai triwulan ketiga, perseroan mengantongi booking sebesar Rp 10,25 triliun alias tumbuh 34% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 7,7 triliun.

Tak cuma menambah jarinngan fisik, BFI Finance juga merambah kanal digital. Diantaranya dengan meluncurkan aplikasi BFI-Ku, yang dapat diakses melalui smartphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×