kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Rajin tambah cabang, BOPO multifinance meningkat


Sabtu, 04 November 2017 / 08:30 WIB
Rajin tambah cabang, BOPO multifinance meningkat


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pembiayaan terus memperluas jaringan cabang di tahun ini. Selain menambah jaringan fisik, pelaku usaha pun diharapkan memperkuat teknologi digital dalam berbisnis.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, persaingan di industri pembiayaan pun makin ketat. Persaingan ini tak cuma sebatas sesama leasing, namun pelaku usaha lain termasuk industri teknologi finansial (tekfin) yang kian merebak.

Multifinance pun harus memanfaatkan teknologi digital. "Setidaknya dioptimalkan di back office agar proses lebih cepat dan efisien," kata dia.

Menurut Suwandi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Juli 2017, jumlah jaringan pelaku usaha pembiayaan mencapai 4.329 unit. Jumlah ini naik dari 2016 sebanyak 3.800 jaringan.

Pada saat sama, industri pembiayaan menghadapi tantangan dari pasar otomotif terutama sepeda motor yang cenderung turun. Karena itu, Suwandi berharap pelaku usaha pembiayaan tak gegabah menambah jaringan.

Penambahan jaringan bakal meningkatkan beban operasional. "Saya harap pelaku usaha lebih teliti lagi. Apakah penambahan cabang ini cukup efektif mendorong kinerja," kata dia.

OJK mencatat sampai September 2017, industri multifinance memiliki rasio beban operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 82,97%. Rasio ini naik dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 82,79%.

Per Juli 2017, Jawa dan Bali memiliki cabang multifinance terbanyak yakni 2.289 cabang atau 52,8% dari total cabang.

Berikutnya Sumatera 1.037 cabang mewakili 23,95% dari seluruh jaringan. Sementara di Kalimantan ada 405 jaringan. Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua ada 598 jaringan

PT BFI Finance Indonesia pun aktif memperluas jaringan di tahun ini. Sampai September 2017, perseroan ini memiliki 321 jaringan, naik dari tahun lalu, 305 jaringan.

Jaringan terbanyak BFI Finance di Jawa dan Bali dengan 170 jaringan, disusul Sumatera dan Sulawesi masing-masing 60 unit. Sementara di Kalimantan ada 31 jaringan.

Direktur BFI Finance, Sutadi menyebut penguatan jaringan terutama di Jawa merupakan salah satu strategi. Per kuartal III 2017, perusahaan ini mengantongi pembiayaan Rp 10,25 triliun, tumbuh 34% dari periode sama tahun lalu. Tak cuma menambah jaringan fisik, BFI Finance juga merambah kanal digital. Diantaranya meluncurkan aplikasi BFI-Ku dapat diakses via smartphone.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×