Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .
"Namun memasuki semester kedua, kami optimis untuk tumbuh lebih tinggi dan mencapai target pertumbuhan pinjaman 7-9% di akhir tahun 2023. Keyakinan kami terhadap pertumbuhan pinjaman didasarkan pada sejumlah faktor," kata Novi kepada Kontan, Jumat (4/8).
Novi merinci, faktor pendukung tersebut antara lain prospek makro yang lebih positif, terutama dari sisi fiskal, dengan potensi peningkatan belanja pemerintah di semester kedua. Pelaksanaan pemilu juga punya potensi meningkatkan consumer loan dan kredit modal kerja.
"Kami memiliki pipeline yang kuat di segmen wholesale hingga akhir tahun, yaitu perusahaan blue chip dari beberapa sektor ekonomi yang prospektif dan resilient, di antaranya manufaktur, natural resources, dan infrastruktur," kata Novi.
BNI di semester I tahun ini mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 650,8 triliun, tumbuh 4,89%dari Rp 620,42 triliun pada seemster I di tahun lalu.
Begitu juga dengan, Hirwandi Gafar Direktur Consumer & Commercial Lending PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menyampaikan pihaknya akan mendorong pertumbuhan kredit di paruh kedua tahun ini dengan tetap fokusĀ pada pembiayaan di perumahan dan turunan dari perumahan, baik di sisi konsumer maupun UMKM.
"Penyaluran kredit di Semester II akan lebih besar dibandingkan dengan Semester I. Strategi dan program untuk mendorong pertumbuhan kredit terus dilakukan," kata Hirwandi kepada Kontan, Jumat (4/8).
Hirwandi merinci KPR Subsidi dan KPR Non Subsidi masih menjadi penggerak pertumbuhan di sisi konsumer. BTN menargetkan penyaluran kredit di tahun 2023 dapat tumbuh 10%-11% YoY. Per Juni 2023, BTN menyalurkan kredit sebesar Rp 308 triliun, tumbuh7,64 % YoY dari Rp 286,15 triliun di tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News