kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Kredit perbankan masih terkontraksi, ini penyebabnya menurut OJK


Kamis, 01 Oktober 2020 / 14:30 WIB
Kredit perbankan masih terkontraksi, ini penyebabnya menurut OJK
ILUSTRASI. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Nah, dari sisi perkembangan kredit UMKM memang terkontraksi dari periode Maret 2020 hingga Juni 2020. Cukup mempengaruhi perlambatan kredit secara keseluruhan sehingga secara year to date (ytd) kredit UMKM negatif 2,35%.

Namun, berbagai kebijakan stimulus yang diberikan OJK dan pemerintah mampu memberikan dampak positif pada segmen UMKM. Tercermin dari kenaikan pertumbuhan yang sudah positif menjadi sebesar 0,18% secara month on month (mom) untuk periode Juli-Agustus 2020. 

Baca Juga: Pemerintah sebut pemulihan ekonomi akan tersokong Perppu Stabilitas Sistem Keuangan

Merinci lebih dalam, untuk kredit di segmen korporasi dan konsumsi menurut OJK masih konsisten terkontraksi. Di segmen korporasi, OJK mencatat terdapat 74 debitur besar dari kelompok 100 debitur besar di bulan Agustus 2020 mengalami penurunan baki debet total Rp 61,2 triliun.

Dengan rata-rata turun sebesar 12,9%. Dimana yang terbesar adalah PLN Rp 7,2 triliun, Gudang Garam Rp 5,3 triliun, Wilmar Nabati Rp 4,9 triliun, Petrokimia Gresik Rp 4,9 triliun dan Indofood Sukses Makmur Rp 4,4 triliun. 

Sedangkan di segmen konsumsi, sejalan dengan masih lemahnya daya beli masyarakat, untuk kredit KPR, ruko, furniture dan elektronik rumah tangga serta kredit kendaraan bermotor (KKB) tentu berdampak pada masih menurunnya pertumbuhan kredit secara ytd. 

Selanjutnya: Bukan cuma Jiwasraya, PNM untuk BPUI juga dipakai memperkuat Askrindo dan Jamkrindo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×