Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Nah, dari sisi perkembangan kredit UMKM memang terkontraksi dari periode Maret 2020 hingga Juni 2020. Cukup mempengaruhi perlambatan kredit secara keseluruhan sehingga secara year to date (ytd) kredit UMKM negatif 2,35%.
Namun, berbagai kebijakan stimulus yang diberikan OJK dan pemerintah mampu memberikan dampak positif pada segmen UMKM. Tercermin dari kenaikan pertumbuhan yang sudah positif menjadi sebesar 0,18% secara month on month (mom) untuk periode Juli-Agustus 2020.
Baca Juga: Pemerintah sebut pemulihan ekonomi akan tersokong Perppu Stabilitas Sistem Keuangan
Merinci lebih dalam, untuk kredit di segmen korporasi dan konsumsi menurut OJK masih konsisten terkontraksi. Di segmen korporasi, OJK mencatat terdapat 74 debitur besar dari kelompok 100 debitur besar di bulan Agustus 2020 mengalami penurunan baki debet total Rp 61,2 triliun.
Dengan rata-rata turun sebesar 12,9%. Dimana yang terbesar adalah PLN Rp 7,2 triliun, Gudang Garam Rp 5,3 triliun, Wilmar Nabati Rp 4,9 triliun, Petrokimia Gresik Rp 4,9 triliun dan Indofood Sukses Makmur Rp 4,4 triliun.
Sedangkan di segmen konsumsi, sejalan dengan masih lemahnya daya beli masyarakat, untuk kredit KPR, ruko, furniture dan elektronik rumah tangga serta kredit kendaraan bermotor (KKB) tentu berdampak pada masih menurunnya pertumbuhan kredit secara ytd.
Selanjutnya: Bukan cuma Jiwasraya, PNM untuk BPUI juga dipakai memperkuat Askrindo dan Jamkrindo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News