Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk mengatakan kredit macet atau non-performing loan (NPL) di sektor pertambangan ke depannya sangat dipengaruhi oleh dua hal. Pertama adalah permintaan komoditas dan kedua adalah perkembangan harga komoditas.
Lea Kusumawijaya Direktur Keuangan Bank Permata mengatakan secara umum pada 2017 ini terjadi perbaikan kualitas kredit untuk sektor pertambangan.
“Eksposure kami terhadap sektor pertambangan tidak signifikan,” ujar Lea kepada KONTAN, Kamis (13/7). Sayangnya Lea belum merinci berapa nominal NPL tambang bank berkode BNLI ini terakhir.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sampai Mei 2017 sektor tambang masih menjadi penyumbang NPL terbesar industri perbankan. NPL tambang pada lima bulan pertama 2017 sebesar 7,72%.
NPL sektor tambang ini berdasarkan catatan KONTAN merupakan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kredit macet sektor tambang per Mei 2017 ini mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan periode sama 2016 sebesar 4,84%.
“Secara industri NPL perbankan per Mei 2017 sebesar 3,07%,” ujar Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK, Kamis (13/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News