kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kredit Properti Bank Asing dan Campuran Anjlok


Rabu, 17 Maret 2010 / 10:06 WIB
Kredit Properti Bank Asing dan Campuran Anjlok


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

JAKARTA. Nilai penyaluran kredit properti oleh kelompok bank asing dan bank campuran terus merosot. Mengutip data terbaru statistik ekonomi dan keuangan Indonesia Bank Indonesia (BI), nilai kredit properti mereka hingga Januari 2010 tercatat sebesar Rp 6,43 triliun. Nilai ini anjlok 42,62% dibandingkan posisi per Januari 2009.

Bila dihitung pertumbuhan dari akhir Desember 2009 ke Januari 2010, maka penyaluran kredit properti bank asing dan bank campuran tercatat minus 39,34%. Akhir tahun lalu, nilai kredit properti mereka masih sebesar Rp 10,59 trilliun.

Data itu menyebutkan, jenis kredit properti yang penyalurannya paling terpukul adalah jenis kredit kepemilikan rumah (KPR) dan apartemen (KPA). Per Januari 2010, nilai penyaluran KPR dan KPA bank asing hanya sebesar Rp 511 miliar, turun hingga 64% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Bila dibandingkan dengan posisi Desember 2009, penurunannya mencapai 69,2%. Penurunan yang cukup signifikan juga melanda penyaluran kredit konstruksi. Per akhir Januari 2010, kredit konstruksi hanya Rp 3,83 triliun. Lebih rendah 34,6% dari Januari tahun lalu.

Secara umum, hingga akhir Januari lalu, pertumbuhan kredit properti perbankan nasional memang masih belum terlalu bergairah. Sepanjang bulan pertama di tahun 2010 ini, nilai kredit properti perbankan tercatat susut 3,4% menjadi Rp 206,86 triliun dari posisi akhir tahun yang masih sebesar Rp 214,14 triliun.

Syukurlah, pertumbuhan tahunan kredit properti masih positif yakni mencapai 7,24%. KPR dan KPA masih bertumbuh 15,6%. Kredit real estate tumbuh 11,07%. Kredit konstruksi satu-satunya yang mencatat penurunan menjadi sebesar Rp 51,44 triliun, atau susut 10,38%. Lesunya penyaluran kredit konstruksi ini tak lepas dari krisis ekonomi sejak dua tahun lalu.

Chief Financial Officer Bank CIMB Niaga Faisal Dharmasetiawan menuturkan, pada dasarnya putusan penyaluran kredit ke sebuah sektor selalu disesuaikan dengan risiko dan bobot portofolio. Misalnya, jika portofolio kredit ke sebuah sektor sudah besar dan risikonya meningkat, bank cenderung mengerem. "Kredit konstruksi memang lebih besar risikonya ketimbang KPR. Maka itu untuk KPR, kami masih gencar menyalurkan," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×